HIIT VS. Kardio Tradisional: Mana yang Lebih Baik?

High-Intensity Interval Training (HIIT) dan kardio tradisional merupakan metode latihan yang memiliki manfaat yang baik. Tetapi ada perbedaan dan keunggulan dari kedua latihan tersebut yang perlu Anda ketahui.

Dalam dunia olahraga dan kebugaran, memilih metode latihan yang sesuai sering kali menjadi kendala. Dua jenis latihan yang kerap dibandingkan adalah High-Intensity Interval Training (HIIT) dan kardio tradisional. Keduanya memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan, tetapi masing-masing memiliki pendekatan, durasi, dan tingkat intensitas yang berbeda. Untuk menentukan mana yang lebih baik bagi Anda, penting untuk memahami karakteristik dan keunggulan masing-masing.

HIIT adalah metode latihan yang menonjolkan intensitas. Dalam latihan ini, Anda akan berolahraga dengan intensitas sangat tinggi selama periode singkat, biasanya diikuti dengan fase pemulihan dengan intensitas rendah. Contoh sederhana adalah lari cepat selama 30 detik, dilanjutkan dengan jalan santai selama satu menit. Siklus ini biasanya diulang beberapa kali hingga total waktu latihan mencapai 15–30 menit. Durasi yang singkat tetapi penuh intensitas ini membuat HIIT menjadi salah satu pilihan favorit bagi mereka yang memiliki jadwal sibuk tetapi tetap ingin mendapatkan hasil maksimal.

Sebaliknya, kardio tradisional, yang juga dikenal sebagai latihan steady-state kardio, memiliki pendekatan yang lebih stabil. Pada jenis latihan ini, intensitasnya cenderung moderat hingga rendah dan dilakukan dalam durasi yang lebih lama, biasanya sekitar 30 menit hingga satu jam. Aktivitas seperti jogging, bersepeda santai, atau berenang dengan kecepatan konstan adalah contoh kardio tradisional. Jenis latihan ini memberikan pengalaman olahraga yang lebih santai, sering kali dianggap ideal bagi mereka yang ingin berolahraga sambil menikmati suasana atau mengurangi stres.

Salah satu faktor pembeda utama antara HIIT dan kardio tradisional adalah efisiensi waktu. HIIT dirancang untuk memberikan hasil maksimal dalam waktu sesingkat mungkin. Dalam satu sesi HIIT selama 20 menit, Anda bisa membakar jumlah kalori yang setara dengan kardio tradisional yang dilakukan selama 40–60 menit. Efisiensi ini tidak hanya berlaku selama latihan, tetapi juga setelahnya. Tubuh Anda akan terus membakar kalori bahkan setelah latihan selesai, berkat proses yang dikenal sebagai Excess Post-Exercise Oxygen Consumption (EPOC) atau efek afterburn. Ini terjadi karena tubuh memerlukan energi tambahan untuk memulihkan otot dan mengembalikan fungsi tubuh ke keadaan normal.

Baca juga:  Apa Sih Full Body HIIT Sebenarnya? Wajib Cek Buat yang Ingin Lebih Fit Setiap Harinya!

Sementara itu, kardio tradisional mungkin tidak memberikan efek afterburn yang signifikan, tetapi tetap efektif untuk membakar kalori selama latihan berlangsung. Latihan ini sering menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan jantung atau meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan intensitas yang lebih rendah, kardio tradisional juga cenderung lebih ramah bagi pemula atau mereka yang memiliki keterbatasan fisik tertentu.

Namun, ada hal penting yang perlu diperhatikan saat membandingkan dampaknya pada otot dan metabolisme. HIIT memiliki potensi untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan massa otot, terutama jika digabungkan dengan latihan beban. Massa otot yang lebih besar membantu menjaga metabolisme tubuh tetap tinggi, yang berarti Anda akan membakar lebih banyak kalori bahkan saat istirahat. Tetapi intensitas tinggi ini juga memiliki risiko, terutama jika dilakukan tanpa pemanasan yang cukup atau teknik yang benar. Cedera otot atau persendian bisa menjadi masalah jika HIIT tidak dilakukan dengan hati-hati.

HIIT VS. Kardio

Di sisi lain, kardio tradisional cenderung lebih aman untuk otot dan persendian, meskipun latihan ini kurang efektif dalam mempertahankan massa otot dibandingkan HIIT. Jika dilakukan secara berlebihan tanpa asupan protein yang cukup atau tidak diimbangi dengan latihan kekuatan, kardio tradisional bisa mengurangi massa otot. Namun, keunggulannya adalah pada tingkat keamanannya yang lebih tinggi, terutama bagi mereka yang baru memulai olahraga atau sedang dalam pemulihan dari cedera.

Dari segi manfaat untuk kesehatan jantung, keduanya memiliki keunggulan masing-masing. HIIT dapat meningkatkan kapasitas aerobik dan anaerobik dengan cepat, membantu tubuh menjadi lebih efisien dalam menggunakan oksigen. Sementara itu, kardio tradisional lebih efektif dalam meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru secara bertahap. Latihan ini juga memberikan efek menenangkan, yang sangat bermanfaat bagi kesehatan mental.

Menggabungkan HIIT dan Kardio Tradisional

Tidak ada aturan bahwa Anda harus memilih salah satu diantara keduanya. Justru, menggabungkan kedua jenis latihan ini dapat memberikan manfaat yang lebih lengkap. Misalnya, Anda bisa melakukan HIIT dua kali seminggu untuk pembakaran kalori maksimal, dan kardio tradisional tiga kali seminggu untuk meningkatkan daya tahan dan kesehatan jantung.

Baca juga:  Manfaat Yang Dirasakan Tubuh Bila Rajin Olahraga Pound Fit

Selain itu, variasi dalam olahraga juga membantu mencegah kebosanan dan meningkatkan motivasi. Pastikan untuk selalu mendengarkan tubuh Anda dan memberikan waktu istirahat yang cukup agar terhindar dari kelelahan atau cedera.

Kardio

Menentukan mana yang lebih baik sangat tergantung pada tujuan kebugaran Anda. Jika Anda ingin menurunkan berat badan dengan cepat dan memiliki waktu terbatas, HIIT mungkin lebih cocok. Latihan ini juga menarik bagi mereka yang menyukai tantangan fisik dan variasi dalam rutinitas olahraga mereka. Namun, jika Anda mencari aktivitas yang lebih santai dan bisa dinikmati dalam waktu lebih lama, kardio tradisional bisa menjadi pilihan yang ideal. Latihan ini juga lebih sesuai bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau kondisi kesehatan tertentu yang membuat latihan intensitas tinggi kurang disarankan.

Terlepas dari pilihan Anda, hal yang paling penting adalah mendengarkan tubuh Anda. Jangan lupa untuk melakukan pemanasan sebelum memulai latihan dan pendinginan setelahnya untuk mencegah cedera. Jika Anda merasa lelah atau sakit, berikan tubuh Anda waktu untuk beristirahat. Konsultasikan dengan dokter atau ahli kebugaran jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu sebelum mencoba program latihan baru.

HIIT dan kardio tradisional memiliki tempat masing-masing dalam dunia kebugaran. Tidak ada jawaban absolut tentang mana yang lebih baik, karena setiap orang memiliki kebutuhan, preferensi, dan tujuan yang berbeda. Yang terpenting adalah menemukan jenis latihan yang Anda nikmati dan dapat konsisten melakukannya. Dengan begitu, Anda tidak hanya mencapai tujuan kebugaran Anda, tetapi juga menjaga tubuh tetap aktif, sehat, dan bahagia dalam jangka panjang.

Jadi, sudah siap menentukan pilihan? Apakah Anda akan mencoba tantangan intens HIIT, atau memilih ketenangan dan ritme yang stabil dari kardio tradisional? Yang mana pun pilihan Anda, langkah pertama adalah memulai, dan langkah selanjutnya adalah menikmati prosesnya.

Avatar untuk Nikolas Noel F.

Tentang Penulis

Sosok yang senang dengan pengetahuan, mempelajari berbagai hal atas dasar keingintahuan. Mendalami ilmu kimia dan berkecimpung dalam industri kesehatan, menjadikan peningkatan awareness akan kesehatan sebagai salah satu tujuan yang ingin diupayakannya. Berbagi pengetahuan dan menjadikan orang menjadi mampu, merupakan kiblatnya dalam terus belajar dan mengembangkan diri.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sebelumnya

Nutrisi Bunga Saffron untuk Kesehatan Tubuh

Selanjutnya

Manfaat Yang Dirasakan Tubuh Bila Rajin Olahraga Pound Fit

Program Latihan

Bakar Kalori & Lemak Workout

Kesulitan

Menengah

13

menit

Alat

Tanpa Alat

Otot

Betis, Bokong, Fleksor Pinggul, Hamstring, Paha Depan, Perut Six Pack

Bakar Kalori & Lemak Workout

Full Body – Membara!! Workout

Kesulitan

Susah

6

menit

Alat

Pull-up Bar

Otot

Betis, Dada, Hamstring, Paha Depan, Sayap / Lats, Trapezius, Trisep

Full Body – Membara!! Workout

Tabata Workout

Kesulitan

Susah

8

menit

Alat

Tanpa Alat

Otot

Bahu, Betis, Bokong, Dada, Hamstring, Paha Depan, Perut Six Pack, Trisep

Tabata Workout

Lihat semua program latihan