Dalam dunia kesehatan, stroke dikenal sebagai salah satu penyakit dengan dampak fatal karena menyerang bagian otak. Hal ini terjadi karena aliran darah ke otak terhambat akibat penyumbatan pembuluh darah atau karena pecahnya pembuluh darah di bagian otak.
Umumnya gejala atau tanda orang terkena stroke adalah ditemukannya kondisi seperti: sulit berbicara, terdapat bagian tubuh yang tidak bisa digerakkan, adanya gangguan penglihatan. Asosiasi Stroke Amerika (American Stroke Association-ASA) mengenalkan FAST sebagai tanda awal terjadinya stroke.
- Face drooping: apakah ia masih bisa tersenyum atau wajah terlihat kaku?
- Arm weakness:: perhatikan jika lengan atau bagian tubuh atas tidak bisa digerakkan
- Speech difficulty: kesulitan berbicara
- Time to call 911: saatnya membawa ke dokter/klinik terdekat
Gejala stroke yang hanya dimiliki perempuan
Di antara beberapa gejala yang bisa ditemukan pada laki-laki dan perempuan dalam berbagai rentang usia tersebut, perempuan memiliki gejala yang tidak dimiliki laki-laki.
American Heart Association mengatakan bahwa meskipun wanita dapat mengalami tanda-tanda tersebut (FAST), mereka jauh lebih mungkin mengalami gejala stroke yang tidak biasa—seperti sakit kepala, kelelahan, perubahan kognitif, malaise umum, atau kelemahan.
Hal ini dapat mempersulit wanita dan orang-orang di sekitar mereka untuk mengenali stroke yang sedang terjadi, dan membuat wanita lebih mungkin salah didiagnosis. “Kami tidak tahu mengapa gejala stroke mungkin berbeda pada wanita,” kata Cheryl D. Bushnell, MD, profesor neurologi di Wake Forest Baptist Health di Winston-Salem, NC. “Kami memerlukan penelitian tentang topik ini.”
Beberapa gejala yang dialami perempuan yang mungkin menyebabkan salah duga sebagai tanda kejiwaan.
Perubahan perilaku yang tiba-tiba
Sikap tiba-tiba jengkel, marah tanpa alasan yang jelas, gelisah terus menerus juga menjadi salah satu gejala stroke yang tidak disadari. Menurut National Stroke Association, perubahan kondisi mental mungkin merupakan tanda unik stroke bagi wanita. Dr. Greene-Chandos yakin hal ini dapat dikaitkan dengan stroke sirkulasi posterior, yang dapat menargetkan area yang bertanggung jawab atas memori dan kepribadian. Lobus frontal juga terkait dengan kepribadian, jadi perubahan perilaku “dapat juga disebabkan oleh stroke lobus frontal,” katanya.
Halusinasi
Meskipun perubahan pada penglihatan merupakan tanda yang relatif umum, menurut National Stroke Association, gejala visual wanita mungkin termasuk halusinasi. Lobus oksipital Anda—”pusat interpretasi masukan visual,” kata Dr. Greene-Chandos—dapat rusak akibat masalah sirkulasi posterior. Halusinasi dapat terjadi pada sekitar 20% pasien stroke. Jenis halusinasi ini misalnya:
- Halusinasi peduncular Lhermitte: Halusinasi visual yang kompleks, sering kali berwarna-warni, yang terutama terjadi di malam hari dan saat tidur.
- Sindrom kebingungan mimpi-realitas atau mimpi buruk berulang: Halusinasi ini dapat terjadi pada pasien stroke akibat kejang fokal (temporal) sekunder.
- Psikosis dengan halusinasi pendengaran dan/atau penglihatan: Halusinasi ini merupakan gambaran umum stroke akut, meskipun tidak umum.
Mengapa gejala stroke para perempuan bisa berbeda dari pria?
Ada kepercayaan umum yang berbahaya bahwa masalah jantung, termasuk stroke, lebih mungkin menyerang pria, jadi wanita tidak perlu terlalu khawatir. Namun mitos itu menempatkan wanita pada risiko, kata Jennifer Haythe, MD, seorang ahli jantung dan salah satu direktur Columbia Women’s Heart Center di Departemen Kedokteran Universitas Columbia.
Faktanya, Dr. Haythe mengatakan, “Wanita tidak hanya lebih mungkin terserang stroke selama hidup mereka daripada pria, tetapi mereka juga lebih mungkin meninggal karenanya.” Ia menambahkan bahwa kadar estrogen (hormon khas perempuan untuk reproduksi) yang lebih tinggi mungkin berperan, karena estrogen dapat melemahkan pembuluh darah sehingga membuatnya lebih rentan terhadap robekan dan pembekuan darah. “Wanita memiliki beberapa faktor risiko unik untuk stroke, termasuk kehamilan dan mengonsumsi hormon, seperti pil KB.”
Pengetahuan tentang gejala stroke terutama perbedaan yang didapati pada perempuan dan laki-laki yang dipengaruhi hormon, akan menolong penanganan terhadap penderita dengan tepat. Selalu terbuka terhadap perkembangan penyakit dan mendapatkan penanganan dokter kiranya menjadi tindakan awal mencegah salah penanganan.