Tren Olahraga Ramah Lingkungan: Bersepeda, Lari, dan Hiking

Jika bisa menjaga kebugaran fisik sambil menjaga kelestarian alam, kenapa cuma pilih salah satu?

Berangkat dari kesadaran akan perubahan iklim, olahraga ramah lingkungan kini menjadi pilihan populer bagi para pecinta olahraga. Beberapa di antaranya adalah bersepeda, lari, dan hiking yang mudah diakses oleh semua kalangan.

Di Indonesia sendiri, pertumbuhan olahraga bersepeda, lari, dan hiking sudah sangat pesat seiring dengan banyaknya komunitas aktif dan tren di media sosial yang dilakukan oleh generasi muda. Akan tetapi, tidak banyak yang menjalankan ketiga olahraga tersebut sebagai olahraga ramah lingkungan.

Bagi kamu para penggemar bersepeda, lari, ataupun hiking, simak pembahasan berikut untuk mendapatkan manfaat kebugaran fisik sekaligus menjaga kesehatan lingkungan.

Bersepeda

Sepeda tidak menghasilkan emisi karbon sehingga bisa menjadi alternatif transportasi yang berkelanjutan dibandingkan kendaraan bermotor. Aktivitas bersepeda sendiri telah cukup lama menjadi olahraga populer bagi masyarakat karena dapat meningkatkan kebugaran fisik, mengurangi risiko penyakit jantung, dan mendukung kesehatan mental.

Tren bersepeda di Indonesia sempat melejit pasca pandemi COVID-19. Berbagai komunitas sepeda seperti Bike to Work Indonesia aktif mempromosikan bersepeda sebagai gaya hidup sehat dan ramah lingkungan. Pada tahap tertentu, kegiatan bersepeda bahkan menjadi aktivitas rutin yang dipromosikan sebagai cara berangkat kerja atau “bike to work”. Berbagai macam kegiatan sosial seperti Car Free Day dan sejenisnya juga aktif diikuti masyarakat umum yang bersepeda.

Beberapa jenis sepeda yang populer untuk berolahraga di Indonesia antara lain:

  • Road Bike: Untuk kecepatan dan olahraga kompetitif.
  • Sepeda Lipat: Banyak digunakan urban karena praktis.
  • E-Bike: Tren baru. Masih terbatas karena harga dan regulasi.

Tak hanya pada kesehatan dan lingkungan, olahraga bersepeda juga memberikan dampak positif pada bidang ekonomi. Bagaimana tidak, tumbuhnya minat masyarakat umum dalam beberapa tahun terakhir telah menciptakan peluang bisnis bagi para penjual sepeda dan aksesorisnya.

Sayangnya, meski sudah menjadi kegiatan mainstream, bersepeda juga memiliki beberapa tantangan di Indonesia. Minimnya keselamatan di jalan raya menjadi hambatan utama karena infrastruktur jalur sepeda yang kurang memadai. Selain itu, cuaca panas atau hujan deras yang tidak menentu sering menyulitkan pengguna sepeda. Sebagai alat transportasi, sepeda juga belum mampu menggantikan preferensi masyarakat terhadap kendaraan bermotor.

Terlepas dari batasan-batasan tersebut, bersepeda diprediksi akan terus menjadi pilihan gaya hidup ramah lingkungan, terutama dengan meningkatnya kesadaran publik akan krisis iklim. Sepeda listrik (e-bike) dan aplikasi berbagi sepeda (bike-sharing) juga diperkirakan mengalami pertumbuhan positif di kota-kota besar. Tinggal bagaimana kebijakan pemerintah bisa mendukung jalur bersepeda yang lebih baik dan meningkatkan kampanye ramah lingkungan.

Baca juga:  Mengenal Nanba Walking, Tren Jalan Kaki Ala Jepang

Lari

Tren lari sebagai olahraga ramah lingkungan semakin berkembang di kalangan masyarakat urban yang peduli akan kesehatan dan kelestarian lingkungan. Selain itu, lari banyak difavoritkan karena simpel dan minim biaya.

Sebagai olahraga ramah lingkungan, lari tidak membutuhkan kendaraan atau alat bertenaga bahan bakar, sehingga tidak mengeluarkan emisi karbon. Tidak perlu listrik atau alat berat apapun untuk mendukung olahraga lari, karena hanya perlu sepatu lari dan pakaian yang mendukung.

Lari alam

Komunitas pelari sering mengedukasi anggotanya untuk menjaga kebersihan dan kelestarian alam, serta mendorong penggunaan taman kota dan ruang hijau secara positif.

Beberapa program lari ramah lingkungan yang sudah dijalankan adalah:

PloggingLari sambil memungut sampah, aktivitas ini sering diadakan di Eropa dan mulai menyebar di Asia.
Eco-Run EventsAcara lari yang menghindari penggunaan plastik sekali pakai dan menghimbau peserta untuk membawa botol sendiri. Panitia Eco-Run juga biasanya menyediakan rute yang tidak mengganggu ekosistem sekitar.
Komunitas Lari HijauAcara komunitas pelari yang ditujukan untuk menjaga kebersihan pada lintasan lari, ikut reboisasi, atau edukasi lingkungan.
Menghindari Lari di Alam yang RentanKesadaran kolektif para pelari untuk menghindari hutan lindung, padang rumput, atau daerah konservasi sebagai lokasi olahraga agar tidak merusak jalur alam. 

Event-event di atas membuktikan bahwa lari merupakan salah satu olahraga yang aktif mempromosikan kesehatan lingkungan. Dengan kata lain, lari menjadikan olahraga sebagai bagian dari solusi, bukan penyebab masalah.

Hiking

Tak hanya bersepeda dan lari, tren hiking sebagai olahraga ramah lingkungan juga semakin meningkat. Hiking mengandalkan tenaga manusia, sehingga tidak menghasilkan emisi karbon dalam pelaksanaannya

Pada dasarnya, aktivitas hiking atau mendaki gunung mendorong kesadaran akan keindahan hutan dan pegunungan, serta pentingnya menjaga ekosistem. Dari segi kesehatan, hiking baik untuk kardiovaskular, memperkuat otot dan tulang, serta mengurangi stres alias healing.

Di kalangan anak muda Indonesia, sudah bukan rahasia lagi jika hiking merupakan salah satu aktivitas yang populer. Sebagai cara “kembali ke alam,” banyak yang menekuni hiking untuk petualangan, mengenal alam lebih dekat, hingga pencapaian “menaklukkan” puncak gunung.

Aktivitas hiking bahkan sudah digalakkan di tingkat sekolah hingga universitas, biasanya melalui komunitas-komunitas pecinta alam. Muda-mudi yang gemar mendaki pun semakin mempopulerkan aktivitas ini melalui foto-foto pemandangan puncak gunung yang memancing rasa penasaran

Baca juga:  RPM vs Strong Nation: Mana Yang Efektif Buat Pembakaran Lemak?

Gunung seperti Rinjani, Merbabu, dan Prau menjadi favorit hiking karena pemandangan indah dan jalur yang menantang. Bukit-bukit lokal di Yogyakarta atau Bandung juga diminati untuk pendakian ringan atau rekreasi akhir pekan.

Meskipun begitu, aktivitas hiking untuk menjaga kelestarian lingkungan saat ini mulai bergeser maknanya. Banyak pendaki masih membuang sampah sembarangan, melakukan coret-coret di alam, memetik flora langka, mengambil jalur ilegal, dan ulah-ulah lain yang berisiko tinggi merusak keindahan alam serta ekosistem. Saking parahnya, tak sedikit pihak yang menganggap bahwa tren hiking saat ini justru merusak alam karena banyak diikuti kaum-kaum FOMO.

Kekurangan itu semakin diperparah dengan kurangnya infrastruktur dari pemerintah ataupun pihak pengelola lokasi hiking. Fasilitas pendakian seperti jalur yang jelas atau tempat sampah sering kali masih minim, sehingga menyulitkan pendaki untuk menjaga kebersihan.

Kabar baiknya, saat ini sudah mulai bermunculan komunitas-komunitas hiking yang secara khusus dibuat untuk mengedukasi para pecinta alam dengan etika mendaki yang benar, terutama dalam hal menjaga kebersihan.

Sama seperti olahraga lari, hiking juga memiliki event-event khusus untuk mempromosikan kesehatan lingkungan:

PloggingHiking sambil memungut sampah yang kini mulai diadopsi di Indonesia
Leave No TraceProgram yang menganjurkan pendaki untuk tidak meninggalkan sampah di jalur pendakian, menggunakan peralatan reusable, dan menghormati flora-fauna di sekitar. 
Peralatan Ramah LingkunganTren penggunaan perlengkapan hiking dari bahan daur ulang atau ramah lingkungan, seperti sepatu hiking dari merek yang menerapkan konsep keberlanjutan.
Edukasi Etika HikingKomunitas seperti Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) mendorong protokol pendakian yang aman dan ramah lingkungan. 

Dengan meningkatnya fokus pada keberlanjutan lingkungan, hiking diharapkan dapat menjadi lebih terstruktur dengan jalur yang lebih baik dan disiplin dalam hal melestarikan lingkungan.

Apabila kamu tertarik mendaki, sebaiknya perhatikan tips-tips berikut agar bisa menjaga lingkungan dengan baik:

  • Selalu bawa kantong sampah dan bawa pulang semua limbah.
  • Gunakan peralatan dari bahan ramah lingkungan, seperti botol minum reusable atau pakaian dari merek berkelanjutan.
  • Ikuti aturan tempat pendakian dan hindari aktivitas yang merusak alam, seperti memetik tanaman langka, mengusik satwa yang dijumpai, atau membuat api unggun sembarangan.
  • Bergabung dengan komunitas hiking yang peduli lingkungan untuk belajar etika pendakian yang tepat.

Akhir Kata

Olahraga ramah lingkungan adalah jenis aktivitas fisik yang dilakukan dengan memperhatikan dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Jadi, selain mendapatkan manfaat kesehatan, kamu juga bisa berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam.

Bersepeda, lari, dan hiking tidak membutuhkan alat berat, kendaraan bermotor, atau listrik berlebihan sehingga sangat memenuhi kriteria sebagai olahraga ramah lingkungan. Mengurangi polusi udara dan suara, meningkatkan kesehatan mental dan fisik, serta meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan adalah sebagian contoh dari beragam manfaat yang dihadirkan.

Namun, waspadai juga beberapa keterbatasan yang berkaitan dengan olahraga ramah lingkungan. Karena sebagian besar tipe olahraga ini dilakukan secara outdoor, maka kelancaran aktivitasnya sangat bergantung pada cuaca. Bersepeda, lari, dan hiking tentu tidak disarankan saat hujan, panas ekstrem, atau cuaca buruk.

Selain itu, risiko cedera di alam terbuka juga tinggi. Jalan licin, medan berbatu, atau minim pengawasan bisa menimbulkan risiko-risiko tak terduga. 

Oleh karenanya, pastikan kamu sudah memiliki persiapan yang matang sebelum mencoba olahraga ramah lingkungan.

Avatar untuk Galuh M

Tentang Penulis

Penulis yang berkecimpung di platform digital sejak 2014. Hobi baca buku dan nonton film, sedang menumbuhkan minat untuk hidup lebih sehat.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sebelumnya

Aduh, Bokongku Sakit! Jangan-jangan Ini Sindrom Piriformis?!

Selanjutnya

Hydration Hack: Biar Nggak Cuma Minum Pas Haus Doang

Program Latihan

Killer Abs

Kesulitan

Mudah

10

menit

Alat

Tanpa Alat

Otot

Fleksor Pinggul, Inti (Core), Perut Bawah, Perut Samping, Perut Six Pack

Killer Abs

Bakar Kalori & Lemak Workout

Kesulitan

Menengah

13

menit

Alat

Tanpa Alat

Otot

Betis, Bokong, Fleksor Pinggul, Hamstring, Paha Depan, Perut Six Pack

Bakar Kalori & Lemak Workout

Full Body – Membara!! Workout

Kesulitan

Susah

6

menit

Alat

Pull-up Bar

Otot

Betis, Dada, Hamstring, Paha Depan, Sayap / Lats, Trapezius, Trisep

Full Body – Membara!! Workout

Lihat semua program latihan