Daftar Isi
- Kombinasi sains, teknologi, dan tubuh yang eksperimental
- Mengadopsi beragam teknik ekstrem
- Pendekatan individual untuk Precision Fitness
- Lebih dari sekedar kebugaran
- Diviralkan influencer di platform digital
- Contoh aplikasi biohacking dan kegunaannya
- Kontroversi dan kasus viral biohacking di dunia nyata
- Pro Kontra Biohacking
Meningkatkan kebugaran fisik dan mental bisa dilakukan dengan olahraga atau bermeditasi, namun pernahkah kamu mendengar tentang istilah “biohacking”?
Sebagai praktik mengoptimalkan kesehatan serta performa fisik dan mental, biohacking memiliki keunikan dalam metodenya, di mana perubahan gaya hidup, nutrisi, teknologi, atau bahkan intervensi biologis bisa menjadi cara-cara yang dilakukan.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup hingga memperpanjang umur dengan “meretas” tubuh dan pikiran.
Dalam dunia fitness, biohacking bisa dikategorikan dalam tren ekstrem karena beberapa alasan. Diantaranya adalah:
Kombinasi sains, teknologi, dan tubuh yang eksperimental
Biohacking mengintegrasikan ilmu biologi, teknologi wearable, hingga suplemen eksperimental untuk mengoptimalkan fungsi tubuh. Hal-hal yang dulunya hanya ada di lab bisa diterapkan dalam taraf normal jika kamu melakukan biohacking.
Bayangkan saja, biohacking menormalisasi penggunaan chip atau sensor tertanam untuk memantau biometrik, stimulator otak (neurofeedback) atau terapi gen untuk meningkatkan performa fisik, hingga pengujian DNA pribadi untuk menentukan diet dan olahraga ideal.
Mengadopsi beragam teknik ekstrem
Banyak biohacker mengadopsi metode ekstrem yang menantang norma kebugaran biasa untuk mempercepat pemulihan, meningkatkan kekuatan, atau mengoptimalkan metabolisme.
Cold therapy atau berendam di air es hingga beberapa menit adalah salah satu teknik ekstrem yang diwajarkan dalam biohacking. Selain itu, ada pula puasa ekstrem demi regenerasi sel, biofeedback, dan tidur polifasik untuk efisiensi tidur ekstrem.
Pendekatan individual untuk Precision Fitness
Selain berkaitan erat dengan teknologi dan eksperimen fisik, biohacking menekankan personalisasi hyper-individual yang dianggap lebih intens dibandingkan rutinitas fitness standar.
Pemanfaatan data dari sleep tracker, HRV monitor, dan glucose monitor adalah hal umum dalam biohacking. Dari data biometrik real-time yang dihasilkan, biohacker kemudian bisa menyesuaikan intensitas latihan, nutrisi, dan waktu recovery yang sesuai dengan kondisi tubuhnya.
Lebih dari sekedar kebugaran
Meski tujuan awalnya adalah untuk meningkatkan fisik dan mental, biohacking tidak berhenti pada kebugaran optimal. Banyak pelakunya kemudian menargetkan hasil ekstrem seperti melawan penuaan sel (anti-aging), memperpanjang umur (longevity), hingga memiliki fokus mental dan kekuatan otak super.
Dengan kata lain, biohacker memiliki goals layaknya superhuman yang tak mungkin dicapai oleh latihan fisik atau program diet biasa.
Diviralkan influencer di platform digital
Tren biohacking tidak semata-mata populer dengan sendirinya. Program ekstrem ini booming karena tokoh seperti Dave Asprey dan Andrew Huberman yang mempopulerkan biohacking lewat podcast, YouTube, dan media sosial. Banyak atlet, pebisnis, dan artis kemudian ikut serta sehingga pertumbuhan tren ini terus berkembang.
Bahkan, muncul citra “elit dan powerful” dari biohacking karena metodenya yang serba canggih dan profil para pegiatnya yang terkesan eksklusif.
Contoh aplikasi biohacking dan kegunaannya
Level | Metode | Contoh | Manfaat |
---|---|---|---|
Sederhana | Puasa Intermiten(Intermittent Fasting) | 16:8 (puasa 16 jam, makan 8 jam) | Autophagy (proses regenerasi sel), pengendalian insulin, perbaikan berat badan, fokus mental |
Meditasi dan Breathwork | Melakukan teknik pernapasan Wim Hof atau meditasi mindfulness | Mengurangi stres, meningkatkan ketahanan tubuh, dan mengoptimalkan respons sistem saraf | |
Pelacakan Tidur(Sleep Tracking) | Oura Ring, Fitbit, Whoop | Mengoptimalkan kualitas dan durasi tidur (tidur REM dan deep sleep), memantau pola tidur, menyesuaikan rutinitas malam untuk pemulihan maksimal | |
Sedang | Suplemen Otak(Nootropics) | Alami: Kafein, L-Theanine, ashwagandha, Rhodiola roseaSintetis: Modafinil, racetams (dengan pengawasan) | Fokus mental, daya ingat, antistres, dan produktivitas kognitif |
Terapi Dingin (Cold Therapy) | Mandi air es, cryotherapy (-100°C atau lebih rendah), cold plunge | Meningkatkan hormon dopamin, mempercepat pemulihan otot, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem imun | |
Terapi Cahaya Merah(Red Light Therapy) | Menyinar tubuh dengan lampu LED merah atau infra merah | Meningkatkan produksi kolagen, mempercepat penyembuhan luka, meningkatkan energi seluler (mitokondria), pemulihan otot, tidur lebih nyenyak, dan produksi melatonin | |
Ekstrem | Implan Teknologi | Implan chip RFID/NFC untuk menyimpan data medis atau bahkan untuk fungsi teknologi seperti membuka kunci perangkat | Efisiensi hidup, otomatisasi interaksi fisik, personalisasi program diet dan latihan fisik |
Genetic Testing dan Personalized Nutrition | 23andMe, DNAfit | Menyesuaikan diet, olahraga, dan suplemen berdasarkan genetik | |
Hormon dan Peptida | Menggunakan peptida seperti BPC-157 atau hormon pertumbuhan (di bawah pengawasan medis) | Mempercepat pemulihan cedera atau meningkatkan performa fisik | |
Ketosis dan Diet Ketogenik | Mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat untuk memicu ketosis. Biasanya dengan alat Breath ketone analyzer dan suplemen MCT oil. | Adaptasi membakar lemak sebagai energi utama dan meningkatkan ketajaman mental | |
Neurofeedback dan Brain Training | Muse headband, EEG device | Melatih otak untuk meningkatkan konsentrasi, mengurangi stres melalui latihan gelombang otak, dan meningkatkan meditasi. | |
Protokol Longevity(Anti-Aging) | Konsumsi NMN, resveratrol, metformin (dengan pengawasan) | Memperlambat proses penuaan sel dan memperpanjang umur biologis |
Kontroversi dan kasus viral biohacking di dunia nyata
Karena melibatkan sejumlah metode ekstrem dan eksperimental, tak jarang biohacking memicu kontroversi dan perdebatan di berbagai kalangan, mulai dari pegiat latihan fisik, atlit, hingga ilmuwan.
Berikut adalah beberapa kontroversi biohacking yang pernah ramai dibicarakan dan bisa menjadi pelajaran berharga:
Dave Asprey si “Bapak Biohacking”
Dave Asprey merupakan pelopor gaya hidup biohacker yang mengonsumsi lebih dari 100 suplemen/hari, melakukan terapi anti-aging agresif, dan transfusi darah dari orang muda.
Terlepas dari beragam manfaat yang ia klaim, metode-metode ekstrem yang ia jalani belum terbukti secara ilmiah. Asprey kemudian dianggap menciptakan “elitisme biohacking mahal” dan mempengaruhi publik tanpa basis medis yang kuat.
Josiah Zayner, suntik DNA sendiri di hadapan publik
Mantan ilmuwan NASA dan CEO The Odin (perusahaan biohacking DIY) ini pernah menghebohkan massa pada 2017 karena menyuntikkan dirinya sendiri dengan DNA yang dimodifikasi menggunakan teknologi CRISPR untuk menumbuhkan lebih banyak massa otot dengan mengubah gen myostatin. Proses tersebut dilakukan secara umum dan disiarkan secara live.
Bukannya mengundang decak kagum, aksi ini dianggap memberi contoh berbahaya karena tidak ada kontrol ilmiah atau pengawasan medis. Banyak pemerhati kebugaran fisik khawatir aksi Zayner ini memicu gelombang gene editing sendiri di rumah.
He Jiankui, bayi CRISPR pertama di dunia
Pada 2018, He Jiankui memodifikasi gen embrio manusia untuk uji coba resistensi HIV. Ekspekrimen ilmuwan asal Tiongkok ini kemudian melahirkan dua bayi yang diklaim sebagai hasil modifikasi CRISPR.
Komunitas ilmiah mengecam uji coba ini karena dianggap melanggar kode etik biomedis internasional. He Jiankui pada akhirnya dipenjara 3 tahun oleh pemerintah Tiongkok.
Aaron Traywick, meninggal karena vaksin eksperimental
CEO Ascendance Biomedical, Aaron Traywick, adalah pendukung biohacking anti-establishment yang enyuntikkan dirinya dengan vaksin eksperimen untuk herpes di sebuah konferensi pada tahun 2018.
Tanpa uji klinis resmi, aksi nekat ini berujung pada kematian Traywick beberapa bulan kemudian. Meskipun penyebab kematiannya tidak langsung terkait dengan vaksin, tidak dapat dipungkiri bahwa zat eksperimental itu menghadirkan efek fatal karena dilakukan tanpa pengawasan medis.
Grinder Movement, implan teknologi secara DIY
Komunitas grinders pernah berpartisipasi dalam biohacking ekstrem dengan menanamkan chip RFID, magnet, atau sensor ke dalam tubuh mereka.
Aksi ini segera menjadi kontroversi karena dilakukan tanpa izin FDA dan pengawasan tenaga medis profesional. Selain itu, penanaman yang tidak berhasil dapat memicu infeksi hingga kerusakan jaringan.
Pro Kontra Biohacking
Biohacking punya potensi luar biasa, tapi kasus-kasus di atas menunjukkan bahwa kurangnya regulasi dan pengawasan dapat membahayakan nyawa.
Eksperimen mandiri di luar batas ilmu bisa berdampak buruk, bahkan fatal jika tidak diimbangi dengan etika, legalitas, dan bukti ilmiah untuk mengoptimalkan tubuh manusia.
Berikut adalah pro dan kontra dari biohacking sebagai tren ekstrem dalam fitness:
Pro (Keuntungan) Teknik seperti puasa intermiten, diet ketogenik, neurofeedback, dan pelacakan tidur dapat meningkatkan energi, fokus, dan ketahanan tubuhsecara signifikan. Biohacking menggunakan personalisasi data di level DNA untuk menyesuaikan diet, latihan, atau suplemen, sehingga hasilnya lebih akurat dan efektifdibandingkan program konvensional. Metode seperti krioterapi atau terapi cahaya merah dapat mempercepat pemulihan otot dan mendukung kesehatan kulit atau sendi. Biohacking mendorong penggunaan teknologi mutakhir (wearable devices, implan) untuk memahami tubuh lebih baik. Teknik sederhana seperti meditasi dapat meningkatkan kualitas hidup dengan mengurangi stres, meningkatkan tidur, dan mendukung kesejahteraan mental. Teknologi inovatif yang digunakan dalam biohacking bisa mendorong inovasi dan riset. | Kontra (Kekurangan dan Risiko) Teknik ekstrem seperti penggunaan hormon, peptida, atau suplemen nootropik tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan efek samping serius. Misalnya, dosis tinggi suplemen tertentu dapat merusak hati atau ginjal. Banyak metode biohacking (terapi gen dan implan mikrochip) masih eksperimental dan belum didukung penelitian ilmiah yang kuat, sehingga tidak terjamin keamanan dan keampuhannya. Harga peralatan biohacking seperti bilik krioterapi, panel cahaya merah, atau tes genetik mahal dan tidak terjangkauoleh semua kalangan. Ketergantungan pada suplemen atau teknologi untuk performa dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk berfungsi secara alami. Praktik pengeditan genetik atau implan mikrochip memicu polemik etika dalam pengujian batas intervensi pada tubuh manusia. Obsesi terhadap optimasi tubuh dapat menyebabkan stres, gangguan kecemasan, atau ekspektasi tidak realistis. |
Secara keseluruhan, biohacking disebut sebagai tren ekstrem baru dalam dunia fitness karena melibatkan pendekatan ilmiah dan teknologi mutakhir, menggunakan metode ekstrem dan tidak umum, dan tak jarang menargetkan performa tubuh atau otak di luar standar.
Tren ini populer karena menjanjikan hasil luar biasa, tetapi juga menuai kritik karena potensi risiko dan kurangnya regulasi. Inilah yang membuatnya menarik sekaligus kontroversial.
Jika kamu tertarik dengan biohacking, mulailah dari teknik sederhana seperti puasa intermitten atau pelacakan tidur untuk hasil yang aman dan terukur. Beberapa metode, terutama yang melibatkan suplemen ekstrem, terapi gen, atau implan, memiliki risiko tinggi dan memerlukan pengawasan ahli. Selalu konsultasikan dengan dokter atau profesional di bidangnya sebelum melangkah ke level biohacking yang lebih tinggi.