Sudah 2 hari ini aku batuk berdahak. Biasanya kalau di rumah, segera kurebus sebentar barang dua atau tiga lembar sirih merah ukuran sedang, lalu kuminum air rebusannya. Pasti sudah sembuh sekarang. Beruntung punya tanaman sirih merah di rumah. Perpaduan warna hijau perak merah cenderung ungu, yang berkilau jika terkena sinar matahari itu, begitu cantik menghias teras rumah. Tak hanya cantik, manfaatnya pun banyak. Selain meredakan batuk, pertolongan pertama ketika sakit gigi terutama gusi bengkak, sariawan, seringkali kurebus daun sirih merah dan daun pandan untuk air mandi. Itu kulakukan kalau badan terasa tidak nyaman atau kulit mati tubuh perlu diluruhkan agar segar dan bersih. Namun kali ini aku sedang tidak di rumah, harus sabar menunggu karena aku tidak begitu suka minum obat dari apotik. Kalau masih bisa ditangani dengan tumbuh-tumbuhan alami, aku pasti lebih memilih itu.
“Niiik, kamu dimana? Aku dengar semalam kamu batuk terus. Nih ada rebusan sirih merah, minum gih!” tetiba kudengar suara Kak Eny memanggilku. Bergegas aku keluar, kakak yang baik hati itu telah siap dengan secangkir minuman yang baunya segera kukenali. “Terima kasih Kak, tahu saja lho adiknya lebih pilih tetumbuhan daripada obat hehe. Ambil dimana daunnya Kak? Kok aku tidak melihat ada sirih merah di sekitar rumah?” tanyaku Segera ia tunjukkan koleksi tanaman yang ternyata ditata rapi dan cantik di rooftop. Yang aku kaget, sirih merah Kak Eny lebih kecil ukurannya, berwarna cenderung hijau keperakan. Rasa rebusannya juga lebih pedas dari yang biasa kuminum di rumah.
Mengenal 2 varian sirih merah
Terlanjur penasaran, akhirnya aku mengajak berdiskusi soal tanaman kami yang bernama sama namun tak serupa itu. Sambil tentu saja kuperlihatkan gambar sirih merah yang kutanam di rumah.
“Ya, keduanya disebut “sirih merah” di Indonesia, karena memiliki ciri fisik yang mirip, yaitu daunnya yang mengandung unsur kemerahan. Penampilan ini membedakannya dari sirih hijau pada umumnya (Piper betle). Karena daunnya yang mencolok, keduanya populer sebagai tanaman hias dan sering disamakan dalam persepsi publik.” kami memulai percakapan kami sembari menikmati keasrian kebun rooftop Kak Eny.


“Sirih merah punyaku ini asli Indonesia, Nik. Ada yang menyebutnya Celebes pepper atau sirih Sulawesi, karena berdasarkan keterangan para ahli botani, tumbuhan yang bernama piper ornatum ini, tumbuhan endemik Sulawesi.” Begitu kata Kak Eny yang memang memiliki banyak pengetahuan dengan aneka tetumbuhan karena hobinya. “Lalu jenis yang kumiliki bagaimana Kak?” rasa penasaran segera mendesakku bertanya lagi.
“Sirih merah versimu ini berasal dari Amerika Latin tepatnya Peru. Nama ilmiahnya piper Crocatum. Secara penampilan memang lebih cantik daripada Ornatum.” Kata Kak Eny.
Perbedaan utama
| Fitur | Piper ornatum | Piper crocatum |
|---|---|---|
| Asal | Endemik dari Sulawesi, Indonesia. | Berasal dari Peru dan Amerika Selatan. |
| Bagian bawah daun | Berwarna hijau pucat. | Berwarna ungu tua atau merah anggur pekat. |
| Bagian atas daun | Hijau tua dengan urat berwarna perak atau merah muda yang kontras. | Hijau dengan bercak putih keabu-abuan, kadang dengan urat merah jambu. |
| Corak pada daun | Corak perak atau merah muda yang lebih halus dan lebih menonjol pada urat daun. | Corak putih keabu-abuan yang lebih tersebar dan kurang teratur. |
| Habitat asli | Hutan tropis lembap di Sulawesi. | Hutan hujan tropis dataran rendah di Peru, tapi juga dapat ditemukan di dataran tinggi. |
“Lalu tentang manfaat atau khasiatnya bagaimana Kak? Apakah berbeda juga?” tanyaku
“Ya ada sedikit perbedaan diantara keduanya. Mari kita perhatikan bersama!” Kak Eny lalu meneruskan penjelasannya tentang manfaat daun sirih merah menurut dua varian tersebut.
Manfaat daun sirih merah
Kandungan bioaktif dalam sirih merah
Penelitian menunjukkan sirih merah—terutama ornatum—mengandung berbagai senyawa bermanfaat, seperti:
- Flavonoid dan polifenol: Antioksidan kuat yang membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
- Alkaloid, tanin, dan saponin: Bekerja sebagai antibakteri dan antiradang.
- Minyak atsiri (eugenol, chavicol): Dikenal memiliki sifat antiseptik dan antijamur.
Senyawa-senyawa inilah yang membuat sirih merah tidak hanya cantik dipandang, tetapi juga bernilai tinggi untuk kesehatan.
Manfaat
Manfaat rebusan sirih merah untuk mengatasi batuk sudah banyak diketahui orang. Selain itu, berkumur dengan daun sirih merah juga mampu mengatasi bau mulut dan gusi berdarah. Manfaat lain yang terkandung dalam sirih merah baik crocatum atau pun ornatum:
- Anti-inflamasi (Anti-peradangan): Khususnya Piper crocatum, dilaporkan memiliki aktivitas anti-inflamasi, berpotensi membantu dalam kasus peradangan seperti pada Rheumatoid Arthritis.
- Antibakteri dan Antifungal: Umumnya tanaman dari marga Piper (termasuk P. crocatum) memiliki aktivitas antibakteri dan antijamur.
- Mempercepat penyembuhan luka
- Antiseptik alami: Kandungan saponin berperan sebagai antiseptik yang membantu membersihkan luka dari bakteri.
- Meningkatkan kolagen: Tanin dalam daun sirih merah memicu produksi kolagen, protein yang membantu menutup dan menyembuhkan luka dengan lebih cepat.
- Melawan infeksi: Flavonoid dan fenol memiliki sifat antibakteri yang dapat menghambat perkembangan bakteri penyebab infeksi pada luka, seperti Staphylococcus aureus.
- Menurunkan kadar gula darah
- Aktivitas antidiabetik: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa air rebusan daun sirih merah dapat membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
- Regenerasi sel pankreas: Senyawa flavonoid dan alkaloid dapat meregenerasi sel-sel pankreas yang rusak dan meningkatkan produksi insulin.
- Menjaga kesehatan jantung
- Menurunkan kolesterol: Senyawa aktif seperti flavonoid dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang dapat menumpuk di dinding arteri.
- Melawan radikal bebas: Kandungan antioksidan tinggi dalam daun sirih merah melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas, yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner.
- Menurunkan tekanan darah: Aromaterapi ekstrak sirih merah dapat memberikan efek relaksasi yang membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
- Menjaga kesehatan organ intim wanita
- Mengurangi keputihan: Daun sirih merah dipercaya dapat mengurangi sekresi vagina, keputihan, dan gatal-gatal pada area kewanitaan.
- Mengobati infeksi: Kandungan eugenol dapat menurunkan pH vagina untuk mengatasi keputihan.
- Mengurangi kista: Sirih merah juga dapat membantu mengurangi peradangan dan benjolan pada kista Bartholin.
- Melawan radikal bebas dan mencegah kanker
- Antioksidan: Flavonoid, tanin, dan polifenol bertindak sebagai antioksidan kuat yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
- Menghambat sel kanker: Senyawa biofenolik dan alkaloid yang terkandung di dalamnya juga berpotensi menghambat perkembangan sel kanker.
- Mengatasi masalah pencernaan
- Mengurangi nyeri lambung: Daun sirih merah dapat membantu meredakan nyeri lambung, maag, dan gejala GERD.
- Meredakan diare: Rebusan daun sirih merah juga bermanfaat untuk mengobati diare.
- Membasmi kuman: Kandungan antiseptiknya efektif membasmi kuman penyebab tukak lambung.
- Menjaga kesehatan mulut dan gigi
- Antimikroba: Sifat antimikroba pada daun sirih dapat mengurangi bakteri di dalam mulut, sehingga mencegah plak dan bau mulut.
- Mengatasi gusi berdarah: Kandungan saponin, tanin, kalsium, dan fosfor dapat meredakan peradangan pada gusi yang menyebabkan pendarahan.
Cara pemanfaatan
Berikut adalah tiga cara utama pemanfaatan daun Sirih Merah, dari yang paling tradisional hingga bentuk modern:
1. Direbus
Merebus daun Sirih Merah adalah cara yang paling umum dan tradisional untuk mendapatkan manfaat kesehatannya, terutama untuk dikonsumsi sebagai obat herbal internal (diminum).
Untuk Diabetes:
- Siapkan Daun: Ambil beberapa lembar daun Sirih Merah yang sudah dicuci bersih (misalnya 3 hingga 7 lembar, tergantung resep tradisional dan kondisi).
- Rebus: Rebus daun tersebut dengan jumlah air tertentu (misalnya 2-4 gelas) hingga airnya menyusut menjadi setengah atau satu gelas.
- Saring dan Dinginkan: Saring air rebusan dan biarkan hingga hangat.
- Konsumsi: Air rebusan biasanya diminum 1-3 kali sehari. Untuk mengurangi rasa pahit, terkadang ditambahkan madu murni atau perasan jeruk nipis.
Air Rebusan Juga Digunakan Untuk:
- Obat Luar: Air rebusan dengan konsentrasi tertentu dapat digunakan untuk membersihkan area kewanitaan(mengatasi keputihan dan gatal) atau mencuci muka (mengatasi jerawat dan luka ringan) karena sifat antibakterinya.
- Berkumur: Untuk mengatasi bau mulut.
2. Dimakan Mentah/Dikunyah
Dalam beberapa tradisi penggunaan Sirih, daun Sirih Merah juga dapat dikunyah langsung (terkadang dengan tambahan bahan lain seperti gambir, pinang, atau kapur), sama seperti kebiasaan mengunyah Sirih biasa/hijau (Piper betle).
- Tujuan: Cara ini umumnya dimanfaatkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulut (mengatasi bau mulut) dan tenggorokan.
- Perhatian: Mengunyah daun Sirih yang dicampur kapur secara berlebihan dan dalam jangka panjang dikaitkan dengan risiko kesehatan tertentu, sehingga penggunaan dengan cara ini perlu sangat diperhatikan.
3. Ekstrak (Bentuk Modern)
Bentuk-bentuk Ekstrak:
- Suplemen atau Jamu Kemasan: Dijual dalam bentuk kapsul, pil, atau bubuk yang berisi ekstrak kering daun Sirih Merah.
- Produk Kosmetik dan Antiseptik: Ekstrak ini banyak digunakan sebagai bahan aktif alami dalam produk seperti sabun antiseptik, obat kumur, atau pembersih area kewanitaan karena terbukti memiliki sifat antibakteri dan antioksidan yang kuat.
Keuntungan Ekstrak:
- Memiliki dosis senyawa aktif yang lebih terukur dan konsisten dibandingkan rebusan rumahan.
- Lebih praktis dan awet.
Peringatan penting
Meskipun Sirih Merah adalah herbal tradisional, penggunaan sebagai pengobatan harus dilakukan dengan hati-hati:
- Dosis: Resep tradisional berbeda-beda (jumlah daun dan airnya). Jika Anda memiliki kondisi medis serius (seperti diabetes atau penyakit jantung), selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli herbal yang kompeten sebelum mengonsumsi dalam jumlah rutin.
- Efek Samping: Konsumsi berlebihan dapat memicu efek samping, seperti sakit perut atau diare.
- Interaksi Obat: Penggunaan bersamaan dengan obat resep perlu diwaspadai untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.
Jadi, mana pilihanmu?
Tidak terasa, waktu berlalu semakin siang dan matahari semakin meninggi. Kami menyudahi percakapan kami tentang dua varian sirih merah. Yang utama tentu membudidayakannya entah jenis crocatum atau ornatum. Kalau pun ada yang tertukar menyebutnya juga biarkan saja. Apapun pilihanmu, sirih merah selalu memberikan manfaat bagi kehidupan. Memilih sirih merah sebagai tanaman hias atu tanaman obat dan melestarikannya juga menjadikan hidup kita bermanfaat bagi kehidupan. Jadi mana pilihanmu?



