Body positive fitness adalah menekankan bahwa olahraga dan gaya hidup sehat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan daripada mengejar tubuh “ideal” atau standar “kecantikan” tertentu. Baik itu fisik, mental, ataupun emosional, body positive fitness bertujuan untuk meningkatkan kebugaran yang mengedepankan penerimaan diri dan kesehatan secara holistik.
Metode ini kerap diperkenalkan oleh pelatih kebugaran, komunitas, atau influencer di media sosial yang ingin menciptakan lingkungan positif dalam berolahraga, tanpa tuntutan bentuk fisik tertentu dan tidak menghakimi. Karena itu, tak heran jika body positive fitness banyak dijumpai di kelas-kelas tari, yoga, atau gym yang terbuka untuk semua jenis tubuh.
Dalam praktiknya, body positive fitness selalu memiliki karakteristik berikut:
- Self-love: Mendorong seseorang untuk menghargai tubuh yang dimiliki sambil menjalani gaya hidup aktif.
- Inklusif: Tidak ada batasan untuk orang dengan ukuran tubuh, skill, atau latar belakang tertentu.
- Berorientasi pada perasaan: Fokus pada bagaimana olahraga membuat seseorang merasa lebih baik daripada hanya mengejar body goals tertentu untuk kepentingan estetika.
- Tidak mendukung diet: Penurunan berat badan tidak menjadi tujuan utama karena body positive fitness tidak mengukur nilai seseorang dari penampilan.
- Seimbang: Mendorong kombinasi yang sehat antara makanan, olahraga, dan tubuh secara ideal.
Apa saja yang termasuk dalam Body Positive Fitness?
Body Positive Fitness bisa dilakukan sebagai program latihan atau diintegrasikan secara natural dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contohnya:
Zumba atau Dance Fitness
Kelas Zumba biasanya lebih mengutamakan kesenangan bergerak mengikuti musik daripada menghitung berapa kalori yang terbakar. Instruktur Zumba sering menekankan “bergerak sesuai kemampuan” dan mendukung semua peserta, tanpa memandang ukuran tubuh, bentuk tubuh, usia, gender, atau tingkat kebugaran.
Yoga untuk semua tubuh
Tidak seperti kelas yoga pada umumnya, sesi yoga dalam body positive fitness dimodifikasi dengan sedemikian rupa agar gerakan-gerakannya bisa mengakomodasi semua bentuk tubuh dan berbagai tingkat kemampuan. Aktivitas ini lebih menekankan penerimaan diri dan relaksasi daripada membentuk tubuh.
Komunitas lari atau jalan santai
Komunitas seperti “Run for Fun” atau kelompok jalan kaki yang mengutamakan kebersamaan dan kesehatan mental juga merupakan contoh body positive fitness. Dalam hal ini, peserta didorong untuk bergerak sesuai kecepatan dan jarak yang nyaman, tanpa tekanan untuk bersaing atau mencapai target tertentu. Kelompok olahraga ini menerima semua level kebugaran, tidak kompetitif, dan bebas body shaming.
Gym khusus Body Positive
Beberapa gym atau studio kebugaran bisa menyediakan lingkungan yang ramah bagi semua bentuk ataupun ukuran tubuh para membernya. Mereka menawarkan program dengan trainer khusus yang terlatih untuk mendukung semua jenis tubuh dan tidak menyinggung target penurunan berat badan. Selain itu, tempat gym seperti ini kadang tidak menyediakan cermin besar, tidak mengukur berat badan, dan tidak menggunakan slogan seperti “bakar lemak”. Beberapa studio di Jakarta dan Bali sudah mulai mengadopsi konsep mindmul movement dan non-diet culture ini.
Promosi media sosial
Influencer kebugaran seperti Jessamyn Stanley (yoga) atau Meg Boggs (angkat beban) kerap berbagi rutinitas olahraga yang menyenangkan untuk menginspirasi para follower agar lebih menghargai tubuh mereka apa adanya. Mereka mempromosikan body positive fitness di media sosial dengan penekanan pada self-love dan citra tubuh.
Selain itu, ada pula beberapa influencer yang mempromosikan body positive fitness dengan menunjukkan realitas tubuh seperti stretch mark, selulit, dan perut buncit tanpa editan.
Gerakan masal seperti kampanye #MoveForJoy atau #StrongNotSkinny juga berperan aktif dalam meningkatkan body positive fitness melalui media sosial.
Latihan di rumah tanpa target penurunan berat badan
Dilakukan dengan fokus pada kekuatan, fleksibilitas, stamina, dan energi. Kamu bisa mengikuti video latihan dari YouTube yang dipandu oleh instruktur body positive seperti Fitness Marshall, Yoga with Adriene, dsb. atau menerapkan sendiri program latihan di rumah.
Beberapa contoh latihan sendiri yang berbasis body positive fitness adalah 15 menit senam di rumah, jalan kaki santai sambil mendengarkan musik favorit, bersepeda, atau latihan kekuatan sederhana untuk meningkatkan ketahanan daripada “mengubah tubuh”. Intinya, jangkan fokus pada “angka di timbangan” dan lakukan karena aktivitas ini membuatmu merasa bahagia atau energik.
Contoh influencer yang mempopulerkan Body Positive Fitness
Berikut beberapa contoh influencer IG yang menginspirasi dan mempromosikan body positive fitness dalam bentuk kebugaran inklusif, self-love, serta penolakan terhadap standar tubuh ideal:
Dari Mancanegara
- Jessamyn Stanley – @mynameisjessamyn
Influencer AS ini Mengajarkan yoga untuk semua bentuk tubuh dan sering membahas self-acceptance serta anti-diet culture. - Meggan Roxanne – @bodyposipanda
Berbasis di Inggris, influencer ini merupakan aktivis body positivity dan penulis buku “Body Positive Power.” Ia juga cukup vokal dalam mengkritik budaya diet dan mengajak orang bergerak demi kesenangan. - Sarah Sapora – @sarahsapora
Fokus pada self-love dan fitness untuk tubuh besar, konten influencer asal Amerika Serikat ini menyorot emotional fitness untuk mempromosikan kebugaran non-fisik. - Kanoa Greene – @kanoagreene
Instruktur fitness yang gemar berpetualang ini hobi mengunggah konten latihan outdoor dan HIIT untuk semua ukuran tubuh.
Dari Indonesia
- Stephanie Hermawan – @stephanie.hermawan
Aktivis self-love dan body acceptance, Stephanie sering membuat konten soal self-talk, diet culture, dan healing dari mindset fitness yang toxic. - Ayu Gani – @ganegani
Sebagai model dan mental health advocate, Ayu Gani mengangkat body positive fitness lewat konten-konten bertemakan isu dismorfia tubuh di industri fashion dan pentingnya menerima tubuh. - Cindercella – @cindercella
Influencer ini bergelut dalam bidang beauty dan self-acceptance. Ia sering membagikan kisah perjalanan menuju self-acceptance dan menolak standar kecantikan yang tidak sehat.
Apa saja plus minus Body Positive Fitness?
Body positive fitness memang memiliki berbagai manfaat, terutama untuk kesehatan mental. Namun ternyata, ada juga beberapa kekurangan yang patut dipertimbangkan dari tren kebugaran ini.
Kelebihan Body Positive Fitness
- Mendorong self-acceptance untuk lebih mencintai dan merawat tubuh tanpa tekanan mengikuti standar kecantikan tertentu.
- Lebih inklusif dan ramah pemula karena body positive fitness menerima semua level kebugaran dan bentuk tubuh.
- Fokus pada kesehatan holistik (kekuatan, energi, kesehatan mental, dan perasaan setelah bergerak), bukan hanya penampilan fisik.
- Membantu lebih menghargai tubuhmu. Penerapan body positive fitness bisa mengurangi risiko gangguan makan atau obsesi tubuh.
- Meningkatkan konsistensi jangka panjang mengingat fokusnya bukan hanya hasil cepat melainkan keberlangsungan dan meminimalkan stress.
- Fleksibel karena tidak ada aturan ketat mengenai jenis olahraga atau latihan yang harus dilakukan.
- Mengurangi stigma dan menantang stereotype bahwa kebugaran hanya untuk tubuh “ideal” atau atletis.
Kekurangan Body Positive Fitness
- Tanpa tujuan terukur (seperti berat badan, massa otot), fleksibilitas dalam body positive fitness bisa memicu kurangnya motivasi atau kehilangan arah.
- Berisiko disalahartikan sebagai “tidak perlu olahraga” atau “terima tubuh tanpa perlu perubahan apa pun”.
- Kurang cocok untuk tujuan kompetitif seperti mencapai performa atletik tertentu.
- Belum didukung secara luas. Banyak gym, trainer, dan media masih berorientasi pada “transformasi tubuh” sesuai standar kecantikan konvensional, sehingga belum ada dukungan yang kuat untuk menumbuhkan body positive fitness.
- Masih banyak masyarakat yang menganggap tubuh besar = tidak sehat, sehingga body positive kadang dianggap “tidak serius” dalam dunia fitness.
- Tidak semua trainer atau gym benar-benar paham prinsip body positive dengan baik, sehingga pesan utamanya menjadi kabur.
Tips ampuh menjalankan Body Positive Fitness
Untuk mengoptimalkan kelebihan dan mengatasi kekurangan body positive fitness, ada beberapa kiat yang bisa kamu coba.
Pertama, tetapkan tujuan kesehatan, bukan penampilan. Alih-alih target harus kurus, fokuslah agar merasa lebih bertenaga, bisa tidur lebih nyenyak, lebih kuat saat mengangkat barang, atau lebih luwes saat bergerak.
Hindari konten yang membuatmu merasa “insecure”. Follow akun yang menyemangati, bukan menghakimi.
Untuk menentukan target, fokus pada apa yang tubuhmu bisa lakukan, bukan bagaimana bentuknya.
Pastikan kamu melakukan aktivitas yang kamu nikmati; jangan asal mengikuti tren padahal kamu tidak paham atau bahkan tidak suka.
Setelah itu, dokumentasikan progres. Misalnya, “Hari ini aku bisa plank 30 detik tanpa gemetar!” atau “mood-ku naik setelah stretching.”
Untuk mendukung motivasi, gabung komunitas inklusif yang welcome terhadap semua bentuk tubuh, tidak judging, dan fokus pada perasaan-bukan hasil visual.
Akhir kata
Body positive fitness sangat cocok untuk mereka yang ingin meningkatkan kebugaran tanpa tekanan. Bagi kamu yang pernah mengalami trauma akibat diet ekstrem atau body shaming, pendekatan ini bisa menjadi langkah awal yang tepat untuk mulai bergerak.
Meskipun begitu, penting untuk tetap memiliki tujuan akhir dan program yang terarah agar tidak kehilangan motivasi dan mengaburkan tujuan awal. Untuk mempertahankan efektivitas body positive fitness, tak ada salahnya mulai membuat jurnai sebagai upaya mencatat progres dan mempertahankan motivasi dari waktu ke waktu.
Yuk, mulai bergerak dengan body positive fitness!



