IoT dalam Dunia Fitness: 4 Manfaat yang Bikin Latihan Lebih Cerdas di 2025

Pernah dengan istilah IoT (Internet of Things)? Secara gampang IoT merupakan perangkat/gadget yang dapat saling bertukar data tanpa interaksi karena terhubung internet.

Internet of Things (IoT) adalah konsep yang memungkinkan perangkat fisik untuk saling berkomunikasi serta bertukar data tanpa perlu interaksi secara langsung karena semuanya terhubung ke internet. Dalam konteks kebugaran, IoT merujuk pada perangkat seperti smartwatch, fitness tracker, peralatan gym cerdas, atau pakaian pintar yang dilengkapi sensor untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengolah data-data fisik seperti detak jantung, jumlah langkah, pola tidur, hingga performa latihan.

Working of IoT

Objek dengan sensor kebugaran biasanya terhubung ke internet melalui Wi-Fi, Bluetooth, atau jaringan seluler. Sensor akan mengumpulkan data dan mengirimkannya ke server atau aplikasi, lalu mengolahnya sehingga bisa menghasilkan rekomendasi latihan atau peringatan kesehatan yang sesuai. Dalam proses pengolahan, IoT ini sangat erat kaitannya dengan AI.

Menariknya, data yang dihasilkan tidak hanya tersedia untuk dilihat pengguna, tetapi juga untuk menciptakan interaksi antar perangkat. Misalnya, treadmill bisa menyesuaikan kecepatan berdasarkan data smartwatch tanpa harus diatur dulu oleh pengguna.

Di tahun 2025, Internet of Things (IoT) semakin kuat perannya di dunia kebugaran karena integrasi perangkat pintar dan konektivitas yang lebih luas.

Contoh nyatanya bisa dikategorikan ke dalam 4 manfaat berikut:

Wearables lebih cerdas

Lebih dari sekedar menghitung langkah, perangkat seperti smartwatch, fitness band, dan smart ring bisa melacak HRV (heart rate variability), kadar oksigen, suhu tubuh, bahkan hidrasi. AI bawaan yang terintegrasi juga memungkinkan rekomendasi latihan dan nutrisi yang dipersonalisasi.

Contoh wearable lebih cerdas

  • Apple Watch Series 11 (2025) merupakan wearable yang menghadirkan fitur pelacakan kesehatan lebih detail seperti HRV, VO₂ max, hidrasi, hipertensi, sleep score dan recovery score. Integrasi IoT yang diterapkan adalah sinkronisasi dengan smart gym equipment dan pelatih AI.
  • Oura Ring Gen 4 fokus pada kualitas tidur, pemulihan, stres, dan kesehatan harian. IoT pada perangkat ini memungkinkan konektivitas dengan aplikasi kebugaranb yang menyusun program latihan berbasis recovery.
  • Whoop Strap 5.0 biasanya digunakan dalam pemantauan strain (beban latihan), tidur, serta pemulihan. Peran IoT role dalam perangkat ini mencakup data real-time yang bisa diakses pelatih sehingga cocok untuk atlet profesional.

Smart Gym

Konsep smart gym mempermudah pengguna dalam berbagai hal. Tidak hanya dengan memberikan data performa real-time, tetapi juga menyesuaikan resistensi otomatis sesuai kemampuan pengguna. Semuanya dapat terhubung ke aplikasi untuk memberikan rekomendasi data yang lebih terpadu. 

Baca juga:  Panduan Lengkap Menggunakan AI Fitness Coach di 2025

Contoh Smart Gym

  • Peloton Tread & Bike+ 2025 merupakan treadmill dan sepeda statis pintar yang terhubung dengan kelas live virtual. IoT memungkinkan tekonologi ini untuk menghubungkan sesama penggunanya dalam data wearables & leaderboard global.
  • Tonal adalah sistem home gym dengan resistance digital dan AI coach. Personalisasi beban sesuai kekuatan pengguna dapat dilakukan secara otomatis dengan peran IoT di perangkat ini.
  • Mirror by Lululemon merupakan smart mirror untuk latihan di rumah dengan pelatih virtual. Fungsi IoT pada teknologi ini memungkinkan sinkronisasi dengan sensor wearable untuk feedback postur.

Grup & komunitas kebugaran

Studio fitness bisa memanfaatkan sensor IoT untuk memantau performa peserta secara kolektif. Biasanya, data real-time akan ditampilkan di layar sehingga bisa meningkatkan motivasi peserta untuk meningkatkan performa dan menjadi yang terbaik.

Beberapa fitur atau data yang ditampilkan termasuk:

  • Gamifikasi (seperti tantangan langkah harian)
  • Notifikasi dan pengingat untuk berolahraga
  • Pencapaian target (badges, skor, dll.)

Pemantauan kesehatan

Karena mampu mendeteksi dan menghasilkan data kesehatan vital secara lebih detail, teknologi wearable IoT yang telah disebutkan di atas bisa mendeteksi tanda awal kelelahan, dehidrasi, hingga masalah jantung saat berolahraga.

Dalam hal ini, sinkronisasi dari IoT bisa memungkinkan data kesehatan untuk dikirim ke aplikasi kesehatan atau bahkan langsung ke dokter jika diperlukan.

Contoh pemantauan kesehatan dengan IoT:

  • Fitness tracker seperti Garmin Forerunner (Venu), Fitbit Charge (Versa), hingga Samsung Galaxy Watchbisa memantau detak jantung, ECG (rekam jantung), SpO2 (oksigen darah), dan peringatan detak jantung abnormal
  • Timbangan pintar (Smart Scale) seperti Xiaomi Smart Scale, Withings Body+, dan Renpho Smart Scaletidak hanya melacak berat badan, tetapi juga dapat memonitor persentase lemak tubuh, massa otot dan tulang, hingga indeks massa tubuh (BMI). Semuanya bisa tersinkronisasi dengan aplikasi kebugaran.
  • Headband atau alat pemantau otak (neurofeedback) juga terintegrasi dengan IoT dan memiliki fitur pemantauan gelombang otak, latihan meditasi dan konsentrasi, hingga keseimbangan mental dan stres. Muse Headband adalah salah satu contoh perangkat dalam kategori ini.
Baca juga:  Menjalankan Aplikasi Workout Otomatis Ketika di Lokasi Fitness pada Apple Watch dengan Shortcuts & Automation

Pro kontra IoT di kebugaran 2025

Beragam kelebihan dan manfaat yang dihadirkan IoT untuk menunjang latihan fisik ternyata juga dibarengi dengan beberapa risiko. Agar bisa menggunakan teknologi IoT secara aman dan bertanggung jawab, perhatikan poin-poin berikut dengan seksama:

Pro

  • Personalisasi lebih akurat karena latihan dan nutrisi bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh secara real-time.
  • Meningkatkan motivasi dengan leaderboard, tantangan, serta reward.
  • Meminimalkan risiko cedera lewat sensor postur dan deteksi kelelahan.
  • Integrasi kesehatan menyeluruh mulai dari tidur, nutrisi, hingga performa fisik.
  • Manajemen fitness secara jarak jauh. Pelatih bisa memonitor performa klien secara jarak jauh melalui sistem IoT karena fasilitas kebugaran dapat mengelola perangkat (seperti treadmill pintar)

Kontra

  • Privasi data menjadi rentan karena ada risiko kebocoran informasi kesehatan pribadi. McAfee melaporkan peningkatan malware IoT sebesar 7% selama pandemi.
  • Meningkatkan ketergantungan terhadap teknologi, padahal teknologi itu sendiri juga memiliki celah kekurangan.
  • Olahraga jadi terlalu bergantung pada perangkat.
  • Perlu biaya tinggi karena perangkat IoT fitness premium untuk saat ini belum ramah semua kalangan.
  • Perangkat IoT yang terus-menerus mengumpulkan dan mengirim data dapat menguras baterai dengan cepat sehingga belum ideal untuk penggunaan jangka panjang.
  • Banyaknya data yang dihasilkan oleh perangkat IoT bisa membingungkan pengguna jika tidak disajikan dengan cara yang mudah dipahami.
  • Sekitar 30% pengguna wearable berhenti menggunakan perangkat mereka karena kurangnya platform analisis data yang efektif.

Dengan meningkatnya kekhawatiran privasi, pengembangan solusi keamanan seperti autentikasi biometrik akan menjadi prioritas IoT dalam industri kebugaran. Terlepas dari kekurangan-kekurangan lainnya, pasar IoT diperkirakan mencapai $30 miliar pada 2025, didorong oleh permintaan solusi latihan inovatif dan personalisasi.

Apalagi, perangkat IoT akan semakin cerdas dengan AI. Smart apparel seperti kaus kaki Sensoria atau pakaian Hexoskin dengan sensor IoT akan semakin populer karena bisa memberikan analisis mendalam tentang teknik olahraga.

Singkat kata, IoT di kebugaran 2025 membuat olahraga jadi lebih pintar, personal, tapi tetap terhubung dengan perangkat lain dan komunitas. Namun untuk meminimalisir risko keamanan dan ketergantungan, ada baiknya untuk tetap menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan kesadaran tubuh alami.

Avatar untuk Galuh M

Tentang Penulis

Penulis yang berkecimpung di platform digital sejak 2014. Hobi baca buku dan nonton film, sedang menumbuhkan minat untuk hidup lebih sehat.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sebelumnya

Waspada CTS Jika Menggunakan Gadget Berlebihan!

Selanjutnya

Ornatum atau Crocatum, Sirih Merah Mana Pilihanmu?

Program Latihan

Killer Abs

Kesulitan

Mudah

10

menit

Alat

Tanpa Alat

Otot

Fleksor Pinggul, Inti (Core), Perut Bawah, Perut Samping, Perut Six Pack

Killer Abs

Bakar Kalori & Lemak Workout

Kesulitan

Menengah

13

menit

Alat

Tanpa Alat

Otot

Betis, Bokong, Fleksor Pinggul, Hamstring, Paha Depan, Perut Six Pack

Bakar Kalori & Lemak Workout

Full Body – Membara!! Workout

Kesulitan

Susah

6

menit

Alat

Pull-up Bar

Otot

Betis, Dada, Hamstring, Paha Depan, Sayap / Lats, Trapezius, Trisep

Full Body – Membara!! Workout

Lihat semua program latihan