Daun Tentir, Sang Pembasuh Luka

Daun Tentir atau Jarak Tintir atau Daun Betadine atau dalam bahasa Inggris biasa disebut coral bush memiliki getah dengan kandungan zat antimikroba untuk membantu luka agar cepat kering.

Gubrak!! Raphael dan Ibuk yang sedang menikmati es buah, kaget mendengar suara benturan cukup keras. Masih mencari arah suara, tetiba terdengar suara tangisan sangat keras menyusul. Raphael segera berlari menuju arah suara, di jalanan belakang kedai ia mendapati seorang anak lelaki kecil menangis keras sedangkan badannya tertimpa sepeda.

“Whuaah…whuahh…aduh..aduh..sakit…!!” Perlahan Raphael membantu adik lelaki itu bangun. Ia singkirkan sepedanya dengan perlahan. Kerumunan orang mulai menyekitari mereka berdua. “Sakit huhuhu, sakit..” Si adik kecil masih menangis namun sudah tidak sekencang tadi. Mbak Kasih, tetangga Raphael yang ikut dalam kerumunan itu lalu menyodorkan segelas air putih hangat untuk menenangkan Dik Noel, demikian belakangan mereka tahu namanya. Rupanya ia terjatuh karena ban sepedanya selip melewati jalanan berpasir dan berkerikil. Pakdhe Bayu sigap membantu,  Noel digendongnya menuju kedai. Rupanya Ibuk dan Bulik Mirna, pemilik kedai es buah, sudah siap dengan air bersih di tangan dan… a-ha! Raphael agak kaget melihat ibunya memegang beberapa batang tanaman dengan daun mirip daun pepaya jepang. Para tetangga sekitar kedai Bu Mirna yang tadi spontan berkumpul untuk menolong,  kemudian membubarkan diri, sesudah mereka memastikan Noel aman dan tenang. Bang Redi yang menyanggupi untuk memberitahu keluarga Noel agar menjemputnya di kedai pun sudah berangkat menunaikan tugas. Sengaja mereka tidak menghubungi keluarganya melalui gawai, karena rumah Noel ternyata dekat dengan kedai juga agar keluarganya tidak panik. Rupanya Noel adalah cucu Mbah Slamet yang sedang liburan di desa Raphael. 

Getah ajaib dari daun tentir

Sesudah membasuh luka Noel dengan air dan mengeringkannya dengan lap bersih, Ibuk mulai meneteskan getah berwarna putih kekuningan yang keluar dari patahan batang daun itu. Sambil menunggu getah kering, Bulik Mirna menjelaskan bahwa tanaman yang digunakan itu bernama “godhong tentir” menurut adat kebiasaan di kampung kami. “Bulik tidak menyimpan betadine di kedai ini, untung ibumu melihat, ada pohon tentir di samping kedai bulik.” Lalu Bulik melanjutkan kisah tentang daun tentir itu. Turun temurun daun ini digunakan warga kampung sebagai pertolongan pertama bagi yang luka.  Jika ada orang yang terluka karena jatuh, bahkan kadang orang yang bekerja di dapur, kebun atau sawah dan tidak sengaja melukai dirinya karena arit, pacul, pisau, sesudah membersihkan lukanya dengan air mengalir lalu meneteskan getah dari daun itu. Raphael baru menyadari, tanaman itu ada di setiap halaman rumah warga asli kampungnya. Ia juga kemudian ingat, di halaman rumah mereka juga ada namun ia belum pernah melihat ibunya menggunakan. 

Ibuk lalu menambahkan keterangan Bulik Mirna, “Manfaat utama daun tentir secara tradisional adalah sebagai obat luar untuk luka baru. Getahnya dipercaya memiliki zat antimikroba yang membantu luka cepat kering dan mencegah infeksi. Coba, kamu googling di internet, bener nda yang disampaikan Bulik dan Ibuk?” 

Raphael terlihat serius memperhatikan gawainya. “Wah iya lho, menurut beberapa sumber yang aku temukan di sini, tanaman ini memiliki kandungan kimia seperti flavonoid, tanin, saponin, dan alkaloid yang mendukung khasiatnya sebagai antiseptik: dapat membantu mencegah infeksi pada luka, antiinflamasi: membantu mengurangi peradangan pada luka dan mempercepat proses penyembuhan luka.

Baca juga:  Lifehack!! 14 Kegiatan Fisik Sehari-Hari yang Sehat untuk Menjaga Kebugaran Tubuh

Beberapa manfaat selain menyembuhkan luka:

Untuk Gatal/Luka/Eksim: Ambil beberapa lembar daun segar, cuci bersih, lalu tumbuk hingga halus atau remas-remas hingga keluar getahnya. Oleskan getah atau hasil tumbukan tersebut pada area kulit yang gatal, luka, atau terinfeksi. Bisa juga langsung meneteskan getah yang keluar dari tangkai daun yang dipetik pada luka. 

Pencernaan (Pencahar/Laksatif):

  • Mekanisme: Biji dan minyak dari biji Jatropha multifida secara tradisional telah digunakan sebagai pencahar (laksatif) yang kuat dan juga sebagai emetik (pemicu muntah). Namun, PENGGUNAAN INI SANGAT BERBAHAYA karena biji dan minyaknya mengandung toksin yang tinggi dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan parah, keracunan, bahkan kematian jika dikonsumsi dalam dosis yang tidak tepat.
  • Kesimpulan Penting: TIDAK DISARANKAN untuk mengonsumsi bagian manapun dari Jatropha multifida untuk tujuan pencahar atau masalah pencernaan lainnya, karena risiko keracunan yang sangat tinggi. Ada banyak alternatif alami yang lebih aman dan terbukti efektif untuk masalah pencernaan.

Antioksidan:

  • Mekanisme: Penelitian fitokimia menunjukkan bahwa Jatropha multifida mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, dan fenol. Senyawa-senyawa seperti flavonoid dikenal memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
  • Pemanfaatan: Meskipun memiliki potensi antioksidan, pemanfaatan sebagai antioksidan melalui konsumsi internal sangat tidak disarankan karena risiko toksisitasnya. Manfaat antioksidan ini lebih relevan dalam konteks penelitian ilmiah untuk pengembangan obat di masa depan, bukan untuk konsumsi langsung oleh masyarakat.

Asal muasal daun tentir

Ia lalu asyik melanjutkan membaca keterangan dari artikel situs Socfindo Conservation yang berjudul  “Daun Betadine”. Ya, daun tentir ini dikenal juga sebagai daun betadin.  Menurut artikel itu, tanaman tersebut berasal dari Karibia, Trinidad, Kuba, Amerika Utara sisi selatan, dan Meksiko. Nama ilmiah daun tentir adalah Jatropha multifida dalam rumpun keluarga Euphorbiace . Sebelum dikenal sebagai tanaman obat, ia diperkenalkan sebagai tanaman hias ke daerah tropis sejak lama dan sering ditanam sebagai pagar tanaman. 

Tanaman ini telah digunakan oleh masyarakat Indonesia dari generasi ke generasi untuk menyembukan luka baru. Karena fungsinya tersebut, maka  nama tanaman betadin disematkan. Penelitian terhadap batang tanaman jathropa multifida telah menemukan efektivitasnya dalam menyembuhkan luka dan mempunyai kesetaraan efektif dengan povidone iodine 10.  Batang tanaman betadin juga diteliti mampu mengkoagulasi darah. Ekstrak etanol batang tanaman betadine dapat menghambat pertumbuhan Salmonella typhi.

Tanaman daun betadin merupakan tanaman daerah semi-kering di dataran rendah tropis, meskipun dapat tumbuh di daerah lembap selama ada drainase yang sangat baik. Lebih suka posisi di bawah sinar matahari penuh, tetapi juga berhasil dalam naungan parsial. Dapat tumbuh di sebagian besar tanah yang berdrainase baik. Tanaman yang sudah mapan agak toleran terhadap kekeringan dan toleran terhadap paparan maritim/laut. 

Baca juga:  Autofagi, Cara Tolak Tua

“Ooo..itu sebabnya tanaman ini cocok tumbuh di sebagian besar daerah Indonesia ya.” Begitu gumam Raphael.

Kondisi ideal untuk daun tentir atau Jatropha multifida

Jika Anda ingin menanamnya baik sebagai tanaman obat ataupun sebagai tanaman hias, perhatikan kondisi ideal agar tanaman ini dapat tumbuh dengan subur. 

  • Iklim dan Suhu:
    • Jatropha multifida menyukai iklim hangat dan kelembaban tinggi.
    • Suhu ideal untuk pertumbuhannya berkisar antara 20 hingga 38 derajat Celsius.
    • Meskipun dapat mentolerir kekeringan setelah mapan, ia tidak tahan terhadap embun beku atau suhu di bawah 0°C. Bahkan suhu di bawah 4°C dapat menyebabkan daunnya rontok di musim dingin.
    • Cocok untuk daerah di USDA Zones 10-12 (kondisi ekstrem hangat
  • Sinar Matahari:
    • Tanaman ini tumbuh paling baik di lokasi yang menerima sinar matahari penuh (minimal 6-8 jam sehari).
    • Ia juga dapat mentolerir naungan parsial, tetapi intensitas bunganya mungkin tidak sebanyak jika terpapar sinar matahari penuh.
  • Tanah:
    • Membutuhkan tanah yang memiliki drainase baik (tidak mudah tergenang air).
    • Dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, termasuk tanah berpasir, berkerikil, atau tanah liat, asalkan drainasenya bagus.
    • Meskipun bisa tumbuh di tanah yang kurang subur, ia akan tumbuh lebih subur di tanah yang subur dan kaya bahan organik.
  • Ketahanan:
    • Toleran kekeringan setelah akarnya mapan.
    • Tidak toleran terhadap tanah asin atau paparan garam dari pantai.

Budidaya

Perbanyak dengan biji atau stek. Tanaman dapat menghasilkan benih sendiri di dekat pangkal tanaman, dan bibit dapat digali dan digunakan sebagai tanaman awal. Pangkas seperlunya untuk mengendalikan bentuk. Tanaman hias dalam ruangan harus ditanam dalam wadah yang memiliki campuran pot berbasis tanah yang berpasir dan dikeringkan dengan baik. Wadah dapat dibawa keluar di musim panas.

Cara menggunakan daun tentir/betadin/yodium mengobati luka:

Persiapan:

  1. Pilih daun yang masih segar dan berwarna hijau cerah. 
  2. Pastikan tangan bersih sebelum memetik dan mengolah daun tentir. 
  3. Cuci bersih luka yang akan diobati dengan air bersih. 

Mengambil getah:

  • Ambil sebatang daun yang tidak terlalu tua atau muda. 
  • Tunggu hingga getah berwarna kekuningan keluar dari ujung tangkai daun. 

Mengoleskan getah:

  • Oleskan getah pada luka secara langsung. 
  • Biarkan getah mengering. 

Pemakaian:

  • Untuk luka ringan, dapat digunakan satu kali saja. 
  • Untuk luka yang lebih besar, dapat digunakan dua kali sehari. 

Penting untuk diperhatikan:

  1. Kehati-hatian: Pastikan tangan bersih dan getah yang digunakan langsung dari daun segar. 
  2. Konsultasi Medis: Jika luka cukup besar atau dalam, sebaiknya tetap konsultasikan dengan dokter.

Nah, rupanya Noel sudah bisa tertawa kecil dan bertukar cerita dengan Bulik Mirna dan Ibuk. Tak berapa lama, Om Jiwo sudah datang menjemputnya. Raphael dan Ibuk juga akhirnya pamit. Peristiwa hari ini menggugah semangatnya untuk lebih banyak menggali kekayaan alam sebagai sumber obat-obatan alami. Lain waktu, ia akan berbagi lagi tanaman obat sebagai kekayaan alam anugerah Ilahi.

Avatar untuk Yanne E.S

Tentang Penulis

Ibu penuh waktu yang hobi berenang, piknik, menulis, membaca. Peduli kesehatan dan kesejahteraan sesama makhluk bumi. Alumni Pelatihan Terapis Kinesio Indonesia.

Bagikan

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sebelumnya

Kenapa Edukasi Seks Penting Buat Anak Muda di Era Digital?

Selanjutnya

Otot Bisep Vs Trisep dan Cara Melatihnya

Program Latihan

Killer Abs

Kesulitan

Mudah

10

menit

Alat

Tanpa Alat

Otot

Fleksor Pinggul, Inti (Core), Perut Bawah, Perut Samping, Perut Six Pack

Killer Abs

Bakar Kalori & Lemak Workout

Kesulitan

Menengah

13

menit

Alat

Tanpa Alat

Otot

Betis, Bokong, Fleksor Pinggul, Hamstring, Paha Depan, Perut Six Pack

Bakar Kalori & Lemak Workout

Full Body – Membara!! Workout

Kesulitan

Susah

6

menit

Alat

Pull-up Bar

Otot

Betis, Dada, Hamstring, Paha Depan, Sayap / Lats, Trapezius, Trisep

Full Body – Membara!! Workout

Lihat semua program latihan