Olahraga atau latihan/gerakan untuk orang obesitas dan orang dengan bobot tubuh normal pastinya berbeda. Itu karena bagi penderita obesitas, perlu untuk menyesuaikan gerakan olahraga dengan kondisi berat badan yang berlebih (overweight).
Aktivitas olahraga atau latihan bagi para penderita obesitas ini penting sekali untuk meminimalkan risiko penyakit kronis seperti hipertensi, jantung, stroke, hingga kanker. Akan tetapi, jika salah dalam melakukan gerakan, maka justru menimbulkan potensi besar terjadi cedera.
Untuk mengetahui apakah berat badan Anda termasuk berlebih, obesitas atau malah kurus, dapat dihitung menggunakan kalkulator BMI.
Agar tetap aman, maka simak jenis-jenis gerakan serta olahraga untuk obesitas yang dapat Anda coba!
Jenis-jenis latihan gerakan atau olahraga untuk obesitas
Berikut ini beberapa jenis olahraga untuk obesitas yang sifatnya low impact sehingga lebih aman serta cukup efektif untuk turunkan berat badan perlahan-lahan, terlebih jika Anda komitmen melakukannya dalam jangka waktu lama.
Jalan kaki
Jalan kaki adalah olahraga paling direkomendasikan untuk para penderita obesitas. Jalan kaki pun tak memerlukan modal besar selama itu ada niat melakukannya. Jalan kaki mungkin terlihat sederhana, tetapi bagi Anda yang berat badannya berlebih, jalan kaki merupakan gerakan yang menantang.
Penderita obesitas disarankan jalan kaki minimal 10 ribu langkah per harinya supaya kalori terbakar dapat lebih banyak dan juga tingkatkan metabolisme tubuh.
Jogging
Apabila Anda sudah mulai komitmen dan juga disiplin dalam berjalan kaki pada beberapa waktu, tingkatkan lagi bebannya dengan jogging.
Jogging membantu proses pembakaran lemak visceral, lemak berbahaya bagi tubuh dan juga jadi penyebab beragam penyakit kronis.
Berenang
Jenis olahraga atau latihan low-impact lainnya yang cocok dan aman bagi penderita obesitas adalah berenang ataupun berjalan dalam air.
Saat Anda berjalan di dalam air, tubuh akan ditopang oleh air. Dengan demikian, risiko tulang serta sendi menopang beban tubuh bisa berkurang.
Angkat beban
Tak hanya itu, latihan angkat beban ataupun latihan kekuatan bantu perbaiki postur tubuh dan tingkatkan kinerja metabolisme tubuh. Saat lakukan angkat beban, maka otot pun akan terlatih kian kuat.
Pembentukan otot signifikan itu sejalan peningkatan metabolisme tubuh sehingga pembakaran kalori pun akan jadi kian cepat. Contoh angkat beban yang dapat Anda lakukan adalah seperti goblet squat, deadlift, sit-up, walking lunge, sampai push-up.
Bersepeda
Bersepeda jadi alternatif olahraga lainnya untuk obesitas. Walaupun tergolong ke dalam jenis olahraga low-impact, tapi pembakaran kalori lumayan optimal. Anda dapat berolahraga memakai sepeda biasa ataupun sepeda statis dalam rumah.
Anda dianjurkan bersepeda selama 60 menit, 30 menit pertama tanpa beban, dan 30 menit berikutnya tambahkan sedikit beban seperti mengayuh dengan intensitas tinggi sepeda ataupun berikan energi yang lebih pada kaki.
Taichi
Olahraga taichi ternyata direkomendasikan sekali bagi para penderita obesitas. Olahraga ini fokusnya ke kelenturan tubuh. Tiap perubahan gerakan satu ke gerakan yang lainnya terjadi mengalir dengan begitu saja.
Taichi latih fokus Anda seperti yoga atau meditasi. Jadi, Anda dapat lebih fokus dalam bernafas dan juga bergerak secara maksimal. Jenis olahraga atau latihan bagi para penderita obesitas ini bisa kurangi rasa nyeri dan juta persoalan kesehatan sendi yang lain. Tak hanya itu, taichi pun efektif sekali untuk tingkatkan stamina, performa jantung, dan kekuatan otot.
Naik turun tangga
Naik turun tangga adalah olahraga untuk penderita obesitas yang bisa bantu latih keseimbangan. Nah, apabila Anda tangga di dalam rumah, Anda dapat memanfaatkannya langsung. Jaga keseimbangan dengan berpegangan di tembok ataupun ganggang tangga serta lakukan perlahan untuk hindari risiko Anda terpeleset.
Pilates
Pilates merupakan olahraga menurunkan berat badan yang memiliki gerakan mirip yoga, tapi lebih modern. Sebagai bentuk olahraga atau latihan fisik yang fokusnya ke rehabilitasi serta penguatan tubuh, pilates kombinasikan beberapa gerakan lambat serta pernapasan yang mendalam.
Anda sebagai pemula, latihan pilates bisa dilakukan selama sekitar 30 menit. Durasi itu sudah dapat membakar kalori sekitar 180 kkal. Sedangkan, latihan lanjutan berdurasi lebih lama bisa bakar kalori mencapai 168 kkal.
Demikian penjelasan singkat mengenai latihan atau latihan bagi para penderita obesitas. Jika dilihat dari ulasan dan uraian di atas, diketahui jika olahraga yang paling cocok untuk para penderita diabetes merupakan aktivitas fisik yang memiliki intensitas rendah.