Apakah Anda termasuk orang yang tidak bisa hidup tanpa kafein? Anda mungkin membutuhkan kafein untuk bisa tetap terjaga dan berenergi untuk melakukan segala aktivitas keseharian. Akan tetapi, apakah konsumsi kafein itu aman?
Apa itu kafein?
Sebelum melangkah lebih jauh untuk memahami manfaat kafein dan segala efek sampingnya, ada baiknya Anda lebih memahami mengenai kafein itu sendiri. Pada dasarnya, kafein merupakan stimulan alami yang sering ditemukan pada tanaman kakao, teh, dan kopi.
Kandungan ini akan menstimulasi otak dan sistem saraf pusat. Kafein akan membantu Anda tetap terjaga dan mencegah kelelahan. Meskipun identik dengan kopi, konsumsi kafein justru bermula dari seduhan teh pada 2737 SM. Kopi baru ditemukan bertahun-tahun kemudian oleh penggembala Etiopia yang melihat kambing-kambing lebih berenergi setelah mengonsumsi kopi. Baru pada tahun 1800-an, minuman ringan berkafein masuk pasar yang diikuti oleh kemunculan minuman berenergi.
Cara kerja kafein
Apakah Anda pernah bertanya-tanya mengenai cara kafein membantu Anda tetap terjaga? Mari kita pelajari lebih jauh mengenai cara kerja kafein dalam tubuh kita.
Setelah konsumsi kafein, kandungan ini akan langsung diserap oleh sistem pencernaan dan masuk ke dalam peredaran darah. Darah akan membawa kafein menuju hati yang akan memecahnya menjadi kandungan yang bisa memengaruhi kinerja berbagai organ tubuh. Namun, organ tubuh yang paling terpengaruh oleh kandungan kafein tentunya adalah otak.
Anda mungkin pernah mendengar hormon adenosin yang berfungsi sebagai neurotransmiter yang akan membantu otak relaks sehingga tubuh Anda terasa lelah. Hormon ini biasanya akan menumpuk setelah seharian berkegiatan sehingga semakin lama Anda akan merasa semakin lelah dan ingin tidur.
Nah, fungsi hormon adenosin ini dihambat oleh kafein karena kandungan ini akan terhubung dengan penerima adenosin di otak tanpa mengaktifkannya sama sekali. Dengan demikian, efek hormon adenosin berkurang sehingga rasa lelah yang Anda rasakan pun ikut berkurang.
Kemungkinan kafein juga meningkatkan kandungan adrenalin dalam darah dan meningkatkan aktivitas dopamin dan norepinefrin dalam otak. Kombinasi semua efek kafein tersebut akan semakin merangsang kerja otak agar lebih terjaga dan fokus.
Oleh karena itu, kafein kerap disebut sebagai obat psikoaktif. Tak hanya itu, efek kafein bisa Anda rasakan cukup cepat. Kafein dalam secangkir kopi akan mencapai peredaran darah Anda dalam waktu 20 menit dan menunjukkan efek penuh setelah satu jam.
Sumber kafein
Sumber alami kafein ada pada biji, kacang, maupun daun tanaman tertentu. Sumber alami kafein tersebut lantas dikumpulkan dan diproses untuk membuat makanan dan minuman yang diberi kafein. Dari kopi espresso hingga susu coklat, semua minuman yang cukup populer memiliki kandungan kafein.
Akan tetapi, konsumsi kafein tak melulu bisa Anda lakukan dengan mengonsumsi minuman saja. Beberapa jenis makanan juga mengandung kafein, seperti coklat susu dan coklat pekat.
Kafein juga normal digunakan untuk membuat obat-obatan untuk alergi, pilek, dan penahan sakit yang bisa dibeli di apotek. Suplemen pelangsing juga umum menggunakan kafein sebagai salah satu bahan pembuatan.
Manfaat kafein
Nah, konsumsi kafein bisa memberikan manfaat yang jauh lebih berguna dari sekedar membantu Anda tetap terjaga dan semangat beraktivitas. Kafein rupanya juga menunjukkan efektivitas ketika digunakan untuk mengobati beberapa jenis kondisi kesehatan.
Dikatakan bahwa kafein efektif untuk mengobati migrain dengan cara dikonsumsi secara oral bersama obat pereda nyeri, seperti asetaminofen atau aspirin. Beberapa orang mungkin takut untuk mengasup kafein ketika harus minum obat, tetapi kombinasi kafein dan obat pereda nyeri justru disarankan untuk mengobati sakit kepala akibat migrain.
Ketika bayi baru lahir mengalami henti napas yang mungkin diikuti oleh detak jantung dan kadar oksigen yang rendah, kafein bisa membantu mengobati kondisi ini dengan efektif. Kafein bisa diberikan melalui selang infus maupun langsung lewat mulut untuk memperbaiki pernapasan bayi yang lahir prematur.
Namun, perlu dicatat bahwa, kafein yang dimaksud berupa kafein sitrat yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter. Sementara itu, infus yang mengandung kafein hanya bisa diberikan kepada pasien oleh petugas medis.
Seperti halnya pusing yang dirasakan akibat migrain, rupanya kafein juga bisa mencegah sakit kepala setelah operasi atau sakit kepala tipe ketegangan dengan efektif. Namun, sekali lagi hal ini hanya bisa dilakukan oleh petugas medis.
Kafein sepertinya juga cukup efektif untuk meningkatkan kewaspadaan mental jika dikonsumsi melalui mulut. Akan tetapi, jika Anda ingin mencari cara yang jauh lebih efektif untuk meningkatkan kewaspadaan mental, hal yang harus Anda lakukan hanyalah tidur cukup.
Kafein sendiri sepertinya bisa meningkatkan kekuatan dan ketahanan fisik serta menunda kelelahan saat berolahraga. Bayi baru lahir yang terkena dampak penyakit paru-paru juga bisa dibantu oleh kafein yang dimasukkan melalui mulut atau infus oleh petugas medis.
Risiko mengalami diabetes tipe 2 bisa diturunkan dengan konsumsi minuman yang mengandung kafein, meskipun belum ada informasi mengenai kemampuan kafein untuk membantu menyembuhkan pasien diabetes.
Minum kafein tampaknya juga bisa meningkatkan kenangan jangka pendek yang dimiliki oleh orang dengan kepribadian outgoing maupun oleh mahasiswa. Kombinasi kafein dan efedrin sepertinya mampu mendorong pengurangan berat badan dalam jangka pendek.
Namun, jangan lupa bahwa masih ada pengaruh lain yang tidak diinginkan ketika menggunakan kafein untuk kesehatan bahkan dalam pengawasan orang dewasa.
Ketika Anda mengonsumsi pereda nyeri, seperti ibuprofen dan kafein bersamaan, rasa sakit jauh lebih berkurang dibandingkan ketika Anda hanya memakai pereda nyeri saja. Setelah menjalani prosedur bius dengan beragam jenisnya, Anda mungkin akan mengalami pusing, tetapi rasa pusing akan berkurang jika Anda mengonsumsi kafein maupun menggunakan infus yang mengandung kafein.
Efek samping kafein
Meskipun kafein memiliki banyak manfaat, ada baiknya Anda tidak mengonsumsi makanan atau minuman dengan kandungan ini terlalu banyak. Kebanyakan orang dewasa yang sehat cukup aman untuk mengonsumsi hingga 200 mg kafein dalam sehari. Dosis tersebut setara dengan kurang lebih empat cangkir kopi.
Mengapa Anda sebaiknya tidak mengonsumsi kandungan kafein lebih dari 400 mg dalam sehari maupun mengonsumsinya dalam jangka waktu lama? Terlalu banyak mengasup kafein bisa menyebabkan Anda mengalami beberapa efek samping, seperti masalah kesulitan tidur, gugup, gelisah, mual, dan peningkatan detak jantung.
Kafein sepertinya juga tidak aman jika dikonsumsi dalam dosis yang terlalu tinggi. Jika Anda nekat, detak jantung Anda bisa menjadi tidak beraturan dan bahkan Anda bisa meninggal. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda menghindari penggunaan produk yang memiliki kandungan kafein murni maupun terkonsentrasi tinggi.
Banyak ibu hamil dan menyusui yang menghindari kafein karena dianggap tidak aman. Nyatanya, asupan kafein dari makanan atau minuman biasa tidak berbahaya, selama tidak lebih dari 300 mg kafein per hari. Kandungan kafein sebanyak ini bisa Anda temukan dalam tiga cangkir kopi.
Namun, sebaiknya Anda tetap mengontrol asupan gizi dan kafein karena konsumsi lebih dari tiga cangkir sehari cukup berbahaya karena bisa meningkatkan risiko keguguran dan masalah kehamilan lain. Jangan lupa bahwa kafein yang masuk ke dalam tubuh ibu akan dikirim ke ASI. Jika Anda mengonsumsi banyak kafein saat menyusui, bayi yang disusui biasanya akan mengalami gangguan tidur, aktivitas ginjal yang lebih sering, dan sifat lekas marah.
Pasien anak-anak mungkin aman mengonsumsi makanan dengan kandungan kafein alami di dalamnya. Anda sebaiknya tidak mengonsumsi terlalu banyak kafein yang bisa menyebabkan kondisi kecemasan Anda maupun bipolar disorder semakin buruk.
Anda wajib konsumsi kafein dengan bijak jika mengalami masalah perdarahan, masalah jantung, diabetes, diare, dan berbagai kondisi kesehatan lain.