Puasa Aman Meski Diabetes

Ramadan sebentar lagi akan tiba, bulan yang dinanti-nanti karena kita akan menjalankan ibadah puasa. Tetapi bagaimana jika Anda terkena diabetes? Apakah tetap aman untuk berpuasa bagi orang dengan diabetes?

Ramadan tinggal sebulan mendatang, Renaldi begitu gundah. Tahun ini, hatinya rindu menjalani puasa Ramadan bersama dengan keluarga. Namun ia sadar, sejak terkena diabetes sekitar 6 tahun lalu, terpaksa ia tidak dapat menjalani indahnya puasa Ramadan seperti dulu. Lama terpekur, akhirnya Renaldi menghubungi dokter Bambang, dokter yang sejak dua tahun ini membantunya menjalani kondisi sebagai pasien diabetes. Sejak dilarang berpuasa karena penyakitnya oleh dokter terdahulu, Renaldi belum pernah lagi berkonsultasi tentang niatnya berpuasa. Ia takut kecewa jika masih tidak diperbolehkan. Menuntaskan ragu, Renaldi segera membuat janji temu untuk berkonsultasi. “Lebih baik kecewa, daripada mati penasaran”, begitu pikirnya.

Pentingnya konsultasi dengan dokter agar puasa aman

Langkah Renaldi berkonsultasi dengan dokter dalam usaha menunaikan ibadah puasanya sudah tepat. Langkah awal ini sangat menentukan keamanan pasien diabetes bilamana akan melakukan puasa termasuk untuk keperluan ibadah puasa di bulan Ramadan. Menurut Profesor Wasim Hanif, professor ahli diabetes dari Universitas Birmingham, Inggris,  para pasien diabetes yang ingin menjalankan ibadah puasa, harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan paramedik. Paramedik atau dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk menganalisis potensi resiko, bahkan jika dimungkinkan menghindari atau meminimalkan resiko, hingga membantu merancang pola puasa yang aman serta pendampingan dan pemantauan yang diperlukan selama pasien berpuasa. 

Sesi konsultasi dengan dokter penting untuk mengetahui kondisi paling akhir dari tekanan darah dan kadar gula darah, begitu juga jenis pengobatan dan obat yang dikonsumsi. Disiplin pola makan dan gaya hidup termasuk dalam hal yang harus didiskusikan selain penyakit lain yang mungkin dialami pasien seperti penurunan penglihatan, jantung atau gangguan ginjal.

Kondisi tidak aman bagi pasien diabetes untuk berpuasa

Dalam konsultasi dengan dokter Bambang, Renaldi diberitahu adanya beberapa kondisi yang tidak dapat ditawar. Pasien diabetes disarankan tidak berpuasa jika mengalami hal-hal seperti ini : termasuk pasien Diabetes tipe 1 yang sulit terkendali, menggunakan insulin lebih dari 2 kali sehari, gula darah yang tidak terkendali, pernah mengalami koma ketoasidosis, sedang hamil, pernah mengalami hipoglikemia 2 kali selama bulan ramadhan sebelumnya atau 3 bulan sebelum ramadhan. Untuk kondisi seperti itu sangat disarankan untuk tidak berpuasa karena beresiko tinggi memperburuk kondisi kesehatan pasien. 

Baca juga:  Contoh Makanan Sehat Untuk Diet, Dijamin Tetap Enak!

Selain kondisi tersebut, pasien diabetes perlu waspada dan bila perlu harus menghentikan puasa saat berada dalam situasi badan gemetar, pusing, penglihatan kabur, keringat dingin dan berdebar-debar. Termasuk dalam hal ini jika kadar gula darah dalam tubuh tiba-tiba sangat tinggi atau sangat rendah. Kadar gula dalam darah yang beresiko dan pasien harus menghentikan puasa jika kurang dari 70 mg/dl atau lebih dari 300 mg/dl.

Manfaat puasa bagi pasien diabetes

Jika sudah berkonsultasi dengan dokter dan disiplin mengikuti manajemen puasa yang ditetapkan oleh tim pendamping pasien diabetes, melakukan puasa justru memberikan manfaat bagi pasien diabetes. 

Diabetic Voice dalam salah satu terbitannya menyebutkan bahwa   sejak tahun 2020, penelitian telah menunjukkan bahwa puasa dapat menjadi cara yang tepat sasaran, efisien, dan berkelanjutan untuk mengurangi risiko dan mengobati diabetes tipe 2. Manfaatnya meliputi peningkatan sensitivitas insulin, penurunan tekanan darah, pengurangan lemak tubuh, dan risiko penyakit kardiovaskular. 

Puasa dalam jangka panjang yang dilakukan secara teratur, yang berlangsung mulai dari 24 jam hingga beberapa hari, telah terbukti mendorong perubahan metabolisme yang dapat memberikan efek perlindungan terhadap diabetes tipe 2.

Satu penelitian menunjukkan bahwa puasa, disertai dengan aktivitas fisik teratur, berpotensi membalikkan kondisi 60% orang yang hidup dengan diabetes tipe 2 selama lebih dari lima tahun. Namun, mempertahankan gaya hidup sehat sangat penting, atau diabetes akan kembali.

Menu sahur dan berbuka yang aman bagi pasien diabetes

Renaldi beruntung mendapatkan sesi konsultasi yang cukup lengkap. Sesudah memberikan wawasan tentang kondisi aman dan tidak aman bagi pasien diabetes yang ingin berpuasa di bulan Ramadan, dokter Bambang rupanya telah menghubungi ahli gizi untuk memberikan saran bagaimana pasien diabetes menyiapkan menu sahur dan berbuka.

Menu sahur

Makan sahur menjadi titik penting dalam memulai puasa. Ahli gizi menyarankan kepada Renaldi untuk menyediakan menu dengan bahan bertepung berserat tinggi seperti sereal atau gandum berserat tinggi, gandum bulgur, atau beras merah. Bahan-bahan ini diserap lebih lambat dan memiliki indeks glikemik rendah. Perhatikan juga ukuran porsi makanan yang mengandung karbohidrat. Makanan ini akan membantu pasien diabetes mengelola kadar gula darah dalam kisaran target yang sehat saat berpuasa.

Baca juga:  Diremehkan! Tips Diet Sederhana Tapi Efektif Menurunkan Berat Badan!

Untuk lauk pauk, olahan yang terbuat dari buncis, dan kacang-kacangan merupakan sumber protein yang baik dan juga tinggi serat. Padukan dengan buah dan sayuran karena dapat membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan jantung Anda.

Sebelum memulai puasa hari itu, Anda harus minum cukup cairan bebas gula dan tanpa kafein untuk menghindari dehidrasi di siang hari.

Menu berbuka

Ungkapan “berbukalah dengan yang manis!” adalah nasihat baikyang sudah kita kenal bertahun-tahun. Itu benar, namun bagi pasien diabetes harus berhati-hati dalam menerapkannya. Kurma dikenal sebagai makanan pembuka dalam berbuka yang terbaik. Sebiji kurma mengandung banyak serat dan merupakan sumber karbohidrat yang baik. Dua buah kurma besar (30 gram tanpa biji) dapat menyediakan sekitar 20 gram karbohidrat, yang hampir sama dengan sepotong roti berukuran sedang. Meskipun sangat enak dan menggoda, cobalah untuk membatasi jumlah kurma menjadi satu untuk memulai puasa atau memulai puasa dengan segelas air segar.

Kurma

Jangan dahulu menyantap makanan berat atau karbohidrat. Sesudah kurma, basahi dan rehidrasi tubuh dengan banyak minum air segar. Pasien diabetes berpengalaman tentu mengerti bahwa sangat dihindari mengkonsumsi minuman bergula dan bersoda. Maka jika tidak ingin minum banyak air, pilihan berikutnya bukan jus buah dengan susu kental manis namun susu tawar adalah pilihan terbaik. Smoothie juga bisa menjadi pilihan berikutnya. 

Buah yang aman bagi pasien diabetes dalam berbuka bisa dipilih antara strawberry, alpukat, apel, pir, jeruk, bit, buah naga. Ragam buah dengan kadar gula rendah adalah pilihan terbaik. 

Lebih banyak protein daripada karbohidrat adalah saran penting dari ahli gizi. Pasien diabetes bisa menyiapkan telur rebus, olahan daging ayam tanpa kulit, ikan, daging sapi, tahu dan tempe. 

Sama seperti menu sahur, karbohidrat untuk menu buka puasa bisa berupa pilihan dari gandum, havermout, beras merah, beras hitam, bulgur atau serealia.


Di akhir sesi konsultasi, dokter Bambang meminta Renaldi, jika serius niat berpuasa, maka mereka harus mengambil janji temu di hari lain untuk menyiapkannya melakukan puasa. Kebetulan klinik milik dokter Bambang memiliki tim medis diabetes berpengalaman untuk mendampingi dan memantau para pasien diabetes dalam program-program puasa. Renaldi pulang dengan hati bahagia dan haru. Akhirnya ia memiliki harapan untuk bisa beribadah puasa tanpa khawatir dengan kondisi kesehatannya. Marhaban ya Ramadan!

Avatar untuk Yanne E.S

Tentang Penulis

Ibu penuh waktu yang hobi berenang, piknik, menulis, membaca. Peduli kesehatan dan kesejahteraan sesama makhluk bumi. Alumni Pelatihan Terapis Kinesio Indonesia.

Bagikan

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sebelumnya

Jangan Salah Pilih! Inilah Deretan Makanan Penambah Stamina yang Bagus untuk Buka Puasa

Selanjutnya

Rekomendasi 10 Tempat Gym Khusus Perempuan di Yogyakarta

Program Latihan

Killer Abs

Kesulitan

Mudah

10

menit

Alat

Tanpa Alat

Otot

Fleksor Pinggul, Inti (Core), Perut Bawah, Perut Samping, Perut Six Pack

Killer Abs

Bakar Kalori & Lemak Workout

Kesulitan

Menengah

13

menit

Alat

Tanpa Alat

Otot

Betis, Bokong, Fleksor Pinggul, Hamstring, Paha Depan, Perut Six Pack

Bakar Kalori & Lemak Workout

Full Body – Membara!! Workout

Kesulitan

Susah

6

menit

Alat

Pull-up Bar

Otot

Betis, Dada, Hamstring, Paha Depan, Sayap / Lats, Trapezius, Trisep

Full Body – Membara!! Workout

Lihat semua program latihan